Penulis
Bagaimana stres terjadi?
Stres adalah bagian dari hidup dan menyerang kita dalam pelbagai situasi. Misalnya pada waktu kita terjebak macet, berhadapan dengan masalah pekerjaan, persoalan rumah tangga, dsb. Stres merupakan suatu reaksi alamiah ketika sistem saraf simpatetik (sympathetic nervous system - SNS) dalam tubuh menjadi aktif sehingga tubuh melepas hormon stres (adrenalin dan kortisol). Ketika Anda menghadapi situasi yang krusial, maka level SNS menjadi aktif mengakibatkan tekanan darah naik dan tekanan jantung menjadi cepat. Biasanya level adrenalin, kortisol, tekanan darah dan detak jantung akan kembali normal ketika situasi tersebut telah lewat. Ketika menghadapi situasi yang serius, hormon stress cenderung meningkat dan bertahan lebih lama pada level ini. Hal demikian mengakibatkan tekanan darah naik dan detak jantung menjadi tidak teratur sehingga timbul penyakit baru seperti insomnia, maag, sakit kepala, bahkan penyakit yang lebih serius seperti diabetes dan stroke.
Yoga sebagai solusi
Yoga tidak sekedar latihan fisik (asana). Yoga mengajarkan kita untuk membantu mengendalikan "arus lalu lintas" pikiran kita. Tugas kantor, berdoa, kenangan, bayang wajah seseorang, semua berlalu lalang campur aduk dalam otak kita tanpa dikendalikan. Patanjali, seorang filsuf yoga sekaligus penulis Yoga Sutras,menyatakan, yoga adalah suatu proses guna memperlambat fluktuasi pikiran kita. Yoga akan membantu kita mencapai ketenangan dan kedamaian. Pikiran pun akan lebih fokus. Ini erat kaitannya dengan stres, karena stres seringkali disebabkan oleh ketidakmampuan kita mengontrol pikiran.
Meditasi
Banyak penelitian ilmiah yang membuktikan bahwa meditasi baik untuk memberikan ketenangan pikiran. Dari segi kesehatan, meditasi membantu menurunkan tekanan darah, menormalkan detak jantung, menjaga kestabilan hormon stres (adrenalin dan kortisol). Ada banyak cara meditasi. Cara di bawah ini adalah praktik sederhana yang mudah dilakukan:
Meditasi dengan fokus pada pernapasan