Find Us On Social Media :

Perlambat Menopause Dengan Kedelai

By Olivia Lewi Pramesti, Rabu, 13 April 2011 | 14:30 WIB

Perlambat Menopause Dengan Kedelai

Kedelai ternyata dapat memperlambat menopause pada wanita. Rata-rata menopause datang ketika wanita memasuki usia 51 tahun bahkan bisa lebih awal. Namun, dengan rutin mengonsumsi kedelai tiap hari, menopause ini bisa terjadi di awal usia 60.

Dosen Departemen Ilmu dan Teknologi Pangan IPB, Prof.Dr.Ir.Made Setiawan di Jakarta (12/4) menyatakan bahwa kebiasaan mengonsumi kedelai atau produk olahannya sebanyak 50-90 mg/hari akan memperlambat gejala menopause. Di Jepang, yang kaum wanitanya rutin mengonsumsi kedelei, menopause baru terjadi saat memasuki usia 57 tahun.

Seperti diketahui, gejala menopause meliputi perubahan siklus menstruasi, perasaan panas yang muncul sebentar dan membuat wajah dan leher memerah, munculnya bintik merah di dada, punggung dan lengan , serta gangguan tidur.

Mengapa kedelai bisa memperlambat menopause? Ternyata kedelai mengandung protein yang kaya akan isoflavon, zat yang serupa dengan estrogen. Kandungan antioksidan tinggi pada isoflavon ini fungsinya memperlambat penuaan dini. Tak hanya itu, isoflavon pun ampuh mencegah penyakit yang trend di kalangan wanita saat ini, yaitu kanker payudara. Juga penyakit jantung, kanker prostat pada pria, diabetes, serta osteoporosis.

"Kedelai ini tak hanya baik untuk wanita, melainkan juga pria. Semakin dini mengonsumsinya, makin baik pula pencegahan terhadap berbagai penyakit. Untuk wanita, sebaiknya sejak pubertas sudah dibiasakan mengonsumsi kedelai," tambahnya.

Untuk produk olahan kedelai seperti tempe dan tahu, sebaiknya direbus pengolahannya bilang ingin hasil optimal. Bila digoreng, meski tidak mengurangi isoflavonnya, akan berpengaruh pada bertambahnya lemak dalam dalam tubuh.

Untuk jenis kedelainya, tak perlu dipersoalkan. Hitam atau kuning sama saja. Perbedaannya hanya terletak pada kulitnya, sedangkan kandungan isoflavon di dalamnya tetap sama. Namun, berdasarkan penelitian, kedelai hitam lebih bagus karena kulitnya mengandung antioksidan yang tinggi.

Bila Anda pernah mendengar mitos bahwa konsumsi kedelai dapat menyebabkan asam urat, mandul, atau yang lainnya, semua itu tidak benar. Menurut Made, tak ada masalah dengan konsumsi kedelai tiap hari. Bahkan dengan konsumsi tiap hari, akan bagus untuk ketahanan tubuh, pertumbuhan yang bagus pada anak, serta kecerdasan otak.

Di samping itu, kedelai memiliki indeks gilkemik yang rendah yang bisa mengendalikan kadar gula darah, mempertahankan berat badan, serta menurunkan kolestrol, kedelai ini tidak bisa digunakan untuk mengganti karbohidrat atau kandungan gizi lainnya.

"Memang camilan yang mengandung kedelai mengenyangkan. Tapi untuk memenuhi nutrisi tubuh, masih dibutuhkan zat lainnya seperti karbohidrat, protein, lemak, vitamin, serta mineral," kata Made.