Penulis
Intisari-Online.com - Bagi seorang ibu, sesungguhnya melahirkan adalah peristiwa yang membahagiakan. Tetapi yang lebih sering digembar-gemborkan justru perasaan sakit yang luar biasa saat melahirkan secara normal (spontan). Walaupun rasa sakit itu lebih bersifat asumsi atau mitos, banyak calon ibu sudah ketakutan melahirkan secara normal. Hypnobirthing membuat proses melahirkan normal secara alamiah menjadi nyaman dan tidak menakutkan. Sebenarnya cara persalinan itu sudah dikenalkan oleh ginekolog Dr. Grantly Dick-Read, lewat buku Childbirth Without Fear yang ditulisnya pada 1944. Terapi hypnobirthing selanjutnya dikembangkan oleh Marie F. Mongan, pendiri HypnoBirthing Institute.
Hypnobirthing dari kata hypnotic dan birthing, bukan berarti ibu hamil akan dihipnotis hingga tertidur atau tidak sadarkan dirinya saat melahirkan. Namun hipnotis yang digunakan adalah metode penanaman sugesti positif saat otak telah berada dalam kondisi rileks. Tahun 1958, The American Medical Association menyetujui terapi dengan menggunakan hipnotis. Termasuk terapi hipnotis yang dipakai untuk memudahkan proses kelahiran bayi (hypnobirthing) yang belum banyak diketahui publik. Takut-tegang-sakit
Setelah mengikuti Hypnobirthing Course, Marie F Mongan Method by Peter Jackson di Perth, Australia, tahun 2002, Lanny Kuswandi mencoba mengembangkan metode ini di Indonesia sejak tahun 2003. Ia menjelaskan bahwa melahirkan adalah suatu proses alamiah dan memang menimbulkan rasa sakit. Namun, banyak wanita merasakan sakit tersebut lebih parah dari sebenarnya karena telah dipengaruhi oleh rasa panik dan stres. Apalagi semua wanita di dunia tumbuh dewasa "diracuni" dengan pengetahuan bahwa melahirkan normal itu sangat sakit. Akibatnya muncul konsep fear-tension-pain (takut-tegang-sakit). Rasa takut menimbulkan ketegangan atau kepanikan yang menyebabkan otot-otot menjadi kaku dan akhirnya menyebabkan rasa sakit. Mirip dengan gejala psikosomatis (gangguan fisik yang timbul lebih disebabkan karena faktor psikologis).
Menurut pengalaman Lanny sebagai bidan, banyak kasus kelahiran mengalami kendala karena rasa takut-tegang-sakit ini. Sehingga tindakan medis (operasi caesar) sering dilakukan untuk memperlancar proses kelahiran. Sayangnya, sekarang ini, justru caesar menjadi pilihan pertama untuk melahirkan. Cara ini dipilih untuk menghindari proses kelahiran alamiah yang kerap dibilang sangat sakit dan menderita. Terlebih untuk kelahiran anak pertama. Padahal proses kelahiran alamiah itu lebih aman, sehat, dan nyaman bagi ibu dan bayi. Memang butuh latihan untuk bisa rileks saat melahirkan. Salah satunya adalah dengan metode hypnobirthing ini.
Memang, menjelang persalinan ada kontraksi atau ketegangan otot. Tentu rasanya sakit. Kontraksi ini berguna dan sangat membantu ibu mengejan dan membantu bayi untuk menemukan jalan keluar. Kalau si ibu tegang, jalan lahir malah menjadi kaku, membuat bayi juga sulit keluar. Bila si ibu tegang, kaku, dan mengalami kontraksi jelas semakin tidak nyaman. Karena sakit sekali. "Yang terbaik adalah sambil mengejan mengikuti tekanan kepala bayi. Proses persalinan menjadi lebih cepat dan nyaman. Kalau si ibu banyak menjerit histeris atau teriak-teriak, justru membuang banyak energi," Lanny menjelaskan. Lebih baik energi untuk teriak ini disalurkan untuk mengejan, sehingga bayi menjadi lebih mudah keluar.
Menurut Lanny, sebenarnya ibu-ibu zaman dulu sudah melakukan sebagian program hypnobirthing secara sadar ataupun tidak. Dalam hypnobirthing terdapat pemrograman diri secara positif. Tentu ada yang pernah ingat kenapa zaman dulu ibu-ibu hamil suka memakai peniti di bajunya. Menurut mitos, itu untuk mengusir roh-roh jahat. Padahal itu bertujuan mengingatkan si ibu agar terus-menerus sadar dan waspada. Sambil memindahkan peniti si ibu berdoa agar dirinya dan jabang bayi selamat. Sampai waktu kelahiran jabang bayi tiba. Latihan rileksasi
Menurut Lanny yang sekarang membuka pelatihan hypnobirthing di klinik ProV, Permata Hijau, Jakarta Selatan, layanan persalinan yang diberikannya itu mudah dipelajari. Satu contoh latihan sederhananya: dari otot kaki hingga kepala dibuat rileks, dengan cara mengendurkannya. Kemudian dilanjutkan dengan mengatur napas secara perlahan. Kedua mata diarahkan pada satu titik di langit-langit yang akhirnya membuat mata si ibu terpejam, sambil mendengarkan musik yang mendukung suasana rileks.
Dalam kondisi rileks itulah masukkan program positif. Ucapkan dalam hati secara pelahan dan sadar, "Saya dan janin saya akan tumbuh sehat. Dan saat persalinan saya menghadapinya dengan tenang."Latihan ini dilakukan terus-menerus sampai menjelang kelahiran. Perlu diingat, dalam memasukkan program positif hindari kata "tidak" supaya efektif. Misalnya, hindari kata "tidak sakit" menjadi "nyaman". Sedangkan jenis musik yang dipakai bisa disesuaikan dengan kebutuhan si ibu yang bisa membuat hatinya tenang dan nyaman.
Jika si ibu sudah mahir berlatih hypnobirthing, ia bisa berkomunikasi langsung dengan jabang bayi. Misalnya dengan bantuan pendulum si ibu bisa mengetahui jenis kelamin bayi yang dikandung. Sebagai contoh, bayi akan menjawab dengan memerintahkan pendulum berputar ke kiri kalau ia laki-laki atau berputar ke kanan kalau ia perempuan.
"Tetapi hal yang terpenting adalah anak dan ibunya sehat. Lahir laki-laki atau perempuan disyukuri saja sebagai anugerah dari Tuhan," ujar Lanny. Tujuan utama ibu dan bayi bisa berkomunikasi langsung adalah agar si ibu lebih merasakan ikatan batin dan emosi terhadap janin. Hypnobirthing melibatkan relaksasi yang mendalam, pola pernapasan lambat, dan cara melepaskan endorfin dari dalam tubuh (relaksan alami tubuh) yang memungkinkan calon ibu menikmati proses kelahiran yang aman, lembut, cepat, dan tanpa proses pembedahan. Terapi ini mengajarkan para ibu untuk memahami dan melepaskan fear-tension-pain syndrome, sindrom rasa takut-tegang-sakit yang seringkali menjadi penyebab kesakitan luar biasa dan ketidaknyamanan selama proses kelahiran.
Dalam hypnobirthing, rasa sakit adalah hal yang wajar dan dibutuhkan saat melahirkan normal. Yang dihilangkan adalah rasa takut dan tegang. Saat perempuan yang melahirkan terbebas dari rasa takut dan tegang, otot-otot di tubuhnya, termasuk otot rahim, akan mengalami rileksasi, yang akan membuahkan proses kelahiran yang lebih mudah dan bebas stres.
Beberapa kasus ditemui, proses tahap kelahiran dengan hypnobirthing menjadi lebih pendek, mengurangi kelelahan ibu selama perjuangan melahirkan bayi. Si ibu pun tetap segar, penuh energi setelah melahirkan.Dengan hypnobirthing, proses melahirkan merupakan peristiwa harmoni mengikuti kemauan tubuh dan bayi. Proses melahirkan menjadi lebih lembut. Seorang ibu yang sudah mahir hypnobirthing memiliki keahlian secara lisan dan visual mengenai kemampuan alaminya dalam mengikuti cara alami yang ideal untuk melahirkan. Si ibu mempercayai insting melahirkan pada tubuhnya, bahwa tubuhnya diciptakan untuk bekerja dalam irama yang selaras saat mengeluarkan bayi ke dunia. Karena si ibu pun dapat berkomunikasi batin dengan bayi untuk bekerja sama dalam proses kelahirannya ke dunia.
"Ayo nak, kamu pintar. Ibu bantu kamu dorong keluar ..."