Find Us On Social Media :

Seri P3K: Luka Bakar

By M Sholekhudin, Rabu, 29 Juni 2011 | 10:00 WIB

Seri P3K: Luka Bakar

(Sambungan dari: Seri P3K: Tulang Patah)

Termasuk dalam kategori ini antara lain luka terbakar api, tersiram air panas, tersiram bahan kimia (asam atau basa kuat), maupun terlindas setrika. Apa pun jenisnya, pertolongan pertama dan utama adalah siram dengan air. Jangan tunggu ini itu. Meskipun sudah tidak kontak dengan sumber panas, namun jaringan yang luka sebetulnya masih menyimpan panas. Semakin lama ditunda, proses perusakan jaringan semakin lama berlangsung.

Jika mungkin, letakkan bagian yang luka di dalam air mengalir. Jika tidak tersedia, setidaknya rendam di dalam air sampai rasa perihnya hilang. Jangan gunakan air es. Menurut panduan pertolongan pertama dari Mayo Clinic, penggunaan es langsung pada luka bakar malah bisa menyebabkan “luka dingin” (frost bite) akibat perubahan suhu yang terlalu rendah. Sambil menunggu pertolongan dokter, untuk meringankan nyeri, korban bisa diberi antinyeri seperti parasetamol.

Bagaimanapun kondisi luka, tetap pegang aturan kedokteran, do no harm. Jangan menambah bahaya. Yang paling penting, hindarkan luka dari kotoran, lalat, dan segala penyebab infeksi.

Pada luka bakar yang sampai melepuh, jangan sekali-kali mengelupaskan bagian lepuh. Jika tersedia, tutupi luka secara longgar dengan kasa steril. Selama masa perawatan, penutup luka harus sering-sering diganti untuk menghindari infeksi.

Pada luka bakar yang serius, korban bisa mengalami syok. Ini terjadi karena sebagian volume cairan dikirim ke daerah yang luka, sehingga volume darah ke otak dan jantung menurun drastis. Apalagi ditambah rasa nyeri dan takut. Karena itu, selain pertolongan pada lukanya, Anda juga harus membuat korban tenang.

Risiko syok ini perlu diwaspadai jika luas luka lebih dari 20% dari luas permukaan tubuh. Sebagai patokan untuk menghitung luas permukaan tubuh pada orang dewasa, gunakan “aturan sembilan” seperti pada gambar.

Untuk mencegah syok, baringkan penderita dengan kepala lebih rendah dari bagian tubuh lainnya. Jika penderita sadar dan dapat menelan, beri ia banyak minum dan segera bawa ke rumah sakit. Petunjuk pertolongan pertama ini hanya berfungsi untuk menyelamatkan korban dari bahaya lebih lanjut. Pertolongan selanjutnya tetap di tangan dokter.