Diabetes Melitus (DM) merupakan penyakit yang ditandai dengan meningkatnya kadar gula dalam darah. Penyakit ini biasa disebut sebagai kencing manis karena memang urine penderita menjadi manis akibat gula yang tak digunakan oleh sel-sel tubuh, terbuang lewat urine.
Apa saja tipe DM?
Yaitu DM Tipe 1 dan DM Tipe 2. Tipe 1 adalah DM yang tergantung pada insulin dan biasanya muncul pada usia anak sampai remaja yang berusia kurang dari 30 tahun. DM Tipe 2 adalah DM yang tidak tergantung pada insulin dan muncul setelah usia 40 tahun.
Apa penyebabnya?
Penyebab DM adalah terganggunya pasokan hormon insulin.
- Pada tipe 1, pasokan hormon insulin terganggu akibat kerusakan pankreas.
- Pada tipe 2, tubuh tidak merespons insulin secara wajar akibat pola makan yang tidak seimbang (banyak lemak dan karbohidrat, kurang serat), kelebihan berat badan, kurang gerak, dan juga faktor keturunan.
Bagaimana gejalanya?
- Sering haus luar biasa
- Sering buang air kecil
- Sering lapar luar biasa
- Kehilangan berat badan padahal nafsu makan tetap besar
- Lemas dan lelah
- Penglihatan menjadi kabur
- Infeksi berulang pada kandung kemih, vagina, dan kulit
- Luka lama sembuh
- Cepat tersinggung
- Kulit kering dan gatal-gatal
- Kaki dan tangan sering kesemutan
Bagaimana cara mengetahuinya?
Dengan pemeriksaan darah dan urine. Untuk itu penderita harus berpuasa minimal 8 – 10 jam sebelum pemeriksaan.
- Nilai kadar gula darah dengan berpuasa: normal 80- 110 mg/dL, tinggi ≥ 126 mg/dL
- Nilai kadar gula darah 2 jam setelah berpuasa: normal 110-160 mg/dL, tinggi ≥ 200 mg/dL
Apa saja komplikasinya?
- Penurunan kadar gula darah secara mendadak (hipoglikemia). Bila hal ini terjadi penderita perlu diberi makan atau minum yang manis untuk menghindari shock.
- Kenaikan kadar gula darah (hiperglikemia)
- Gangguan ginjal
- Gangguan pendengaran
- Gangguan jantung koroner
- Gangguan seksual
- Kerusakan saraf
- Mudah terkena infeksi
Apa yang dapat dilakukan?
Setelah berobat ke dokter, untuk mengendalikan kadar gula darah bisa dilakukan hal-hal berikut:
- Berolahraga untuk memperbaiki metabolisme dan kerja insulin
- Memperhatikan pola makan
- Mengurangi berat badan sampai batas normal, kalau kegemukan
- Menghindari stres
Bagaimana penanganan medisnya?
- Mengukur kadar gula pada urine dan darah secara teratur.
- Dokter akan menentukan batas gula darah Anda.
- Bila sudah melakukan perubahan pola makan, berolahraga, dan menurunkan berat badan, namun kadar gula tetap tinggi, dokter akan memberikan obat antidiabetes.
- Penyuntikan insulin dilakukan pada DM tipe 1, juga pada tipe 2 bila obat antidiabetes tidak efektif.
Perlu Hati-hati!
Kadar gula yang tinggi dapat mengakibatkan gangren (kematian jaringan akibat tidak adanya suplai darah atau infeksi bakteri) pada kaki. Gangren yang tidak mendapatkan perawatan serius bisa berakibat pada amputasi. Untuk menghindarinya, lakukan hal berikut:
- Lakukan pemeriksaan kaki setiap hari apakah ada luka. Kalau ada luka segera obati sampai tuntas.
- Gunakan sepatu yang nyaman untuk menghindari luka.
- Untuk menghindari bakteri dan jamur pada kaki, sabuni kaki setiap kali mandi. Keringkan sampai benar-benar kering.
- Jangan mengobati sendiri mata ikan atau kutil, mintalah bantuan dokter.
- Lakukan olahraga untuk memperbaiki sirkulasi darah.