Penulis
Intisari-Online.com - Anak-anak perempuan yang masih belasan tahun itu benar-benar dalam bayang-bayang ancaman. Geng jalanan terus memburu mereka untuk dijual kepada para kartel narkoba dan turis, karena nilai keperawanan sangat mahal. Setelah itu, mereka akan tetap menjadi komoditi seks para geng tersebut.Ini salah satu sisi gelap tradisi geng jalanan di Kolombia, terutama di Medellin. Para anggota geng terus beroperasi di pemukuman-pemukiman miskin mencari perawan-perawan muda.Mereka sering kali menawarkan kemewahan buat orangtuanya, juga anak perempuan yang akan direkrut. Setelah itu, mereka "dijual" kepada para sindikat perdagangan narkoba yang memang suka pesta seks dan memiliki uang banyak. Turis juga menjadi pasar mereka.Begitu gadis-gadis cilik itu dikuasai geng, mereka harus menurut apa kata mereka. Jika tidak, maka mereka diancam akan dibunuh.Direktur Corporacion Consultoria de Conflicto Urabano (C3), Luis Pardo, melakukan investigasi perekrutan dan perdagangan perawan-perawan itu. Kepada The Independent ia mengatakan, sasarannya adalah perawan-perawan muda yang belum tersentuh secara seksual."Mereka dijual kepada para capo (mafia). Setelah itu, gadis-gadis kecil itu akan dipaksa bekerja dalam bisnis prostitusi," jelas Pardo.Polisi Tak BerdayaSelain menjadi daerah perdagangan narkoba, Medellin juga terkenal sebagai tempat yang indah untuk tur seks. Berbagai layanan ditawarkan di sini, termasuk menawarkan perawan-perawan kecil. Sehingga, para penjahat itu akan terus beroperasi merekrut gadis-gadis kecil tak berdosa tersebut untuk dieksploitasi dalam bisnis prostitusi.Clara Ines, Ketua LSM Vamos Mujersaid di Medellin mengatakan, di masayarakat yang dipenuhi dengan bisnis narkoba dan perang geng, wanita hanya dipandang sebagai obyek seksual dan dagangan."Bahkan, wanita juga dijadikan barang rampasan dalam perang geng," tuturnya.Sementara itu, pemerintah yang berwenang juga kehilangan kekuatannya. Sebab, pengaruh para kartel narkoba dan organisasi kriminal sudah begitu kuat dan meluas."Fenomena ini ada dan setiap hari semakin memburuk kondisinya, sementara aksi pemerintah atau polisi bisa dibilang tak ada," kata Pardo.Medellin memang terkenal sebagai salah satu kota paling berbahaya di dunia. Di kota ini bos narkoba legendaris, Pablo Escobar, pernah tinggal dan sempat mengobarkan perang dengan negara. Mesko Escobar sudah tak ada, namun kehidupan geng dan perdagangan narkoba tetap berlangsung. (Daily Mail)