Pemuda Jepang Berhenti Berhubungan Seks

Ade Sulaeman

Penulis

Pemuda Jepang Berhenti Berhubungan Seks

Intisari-Online.com - Turunnya angka kelahiran di Jepang tampak seperti suatu gerak lambat dari aksi seppuku (bunuh diri ala samurai Jepang) nasional.

Hal ini meninggalkan keterkejutan dan juga rasa takut bagi para pembuat kebijakan negara tersebut.

(Pria Jepang Ini Bisa Menumpuk Koin Menjadi Bentuk-bentuk yang Terlihat Mustahil!)

Sebuah laporan mendalam oleh The Guardian meneliti unsur-unsur sosial dari masalah ini. Salah satu temuan mereka adalah fakta bahwa orang-orang muda semakin meninggalkan aktivitas seksual atau sekadar kencan.

“Jutaan dari mereka bahkan tidak berkencan, dan terjadi peningkatan jumlah pemuda yang tidak dapat diganggu dengan seks,” tulis Abigail Haworth.

“Jepang telah memiliki salah satu tingkat kelahiran terendah di dunia. Penduduknya 126 juta, dan telah menyusut selama dekade terakhir, diproyeksikan untuk terjun jadi sepertiganya pada 2060.”

Sekitar 30 juta penduduknya berusia lebih 65.

(Awan Aneh Berbentuk Bulat Raksasa Terlihat di Jepang)

“Penurunan 284.000 dari total populasi, yang juga termasuk warga negara asing, adalah yang terbesar dari jenisnya sejak pejabat mulai mengumpulkan data pembanding pada tahun 1950,” kata Japan Times.

Tingkat kematian di Jepang mulai melebihi angka kelahiran pada tahun 2007.

“Efek dari penurunan populasi sudah dirasakan,” kata sebuah editorial di Japan Times.

(Iklan Misterius Jelang Serangan Jepang ke Pearl Harbour Ini Masih Menjadi Teka-teki hingga Kini)

Kasus di mana jembatan jalan telah ditutup untuk lalu lintas karena kurangnya dana untuk pemeliharaan dan penurunan jumlah pengguna meningkat. Sekarang hutan-hutan juga banyak tidak diketahui pemiliknya.

Jumlah rumah kosong meningkat. Beberapa kota telah disahkan oleh - hukum di mana mereka akan menghancurkan rumah-rumah kosong yang telah menjadi berbahaya jika roboh. (George Chidi / rawstory.com)

Artikel Terkait