Upaya Mengurai Kemacetan di Soekarno-Hatta

Moh Habib Asyhad

Penulis

Upaya Mengurai Kemacetan di Soekarno-Hatta

Intisari-Online.com -Bandara Internasional Soekarno-Hatta tengah dihadapkan pada permasalah yang cukup pelik. Mulai dari maslah operasional sampai masalah non-operasional. Jika tidak segera ditanggulangi, akumulasi permasalahan tersebut akan semakin menambah ruwet.

Di antara permasalahan yang terparah adalah kemacetan dan antrian panjang pesawat yang mau lepas landas ataupun yang hendak mendarat.

Ada beberapa solusi yang dianggap cukup jitu untuk mengurai akar permasalahan bandara yang berada di ujung barat laut Jakarta tersebut.

- Mengalihkan sebagian penerbangan komersil ke Bandara Halim Perdana Kusuma. Maskapai Garuda Indonesia, Citilink, AirAsia, Batik Air, dan Lior Air sudah menyatakan kesiapannya. Dengan ini, 5 persen penumpang (setara 6 ribu orang per hari atau 800 orang per jam) bisa dialihkan.

- Membenahi sistem manajemen bandara. Bandara Soekarno-Hatta dengan dua landasan hanya menampung 64 penerbangan per jam, sedangkan bandara luar negeri, Heathrow di Inggris misalnya, bisa menampung 100 penerbangan per jam dengan dua landasan.

- Membenahi peralatan navigasi penerbangan. Jarak kedatangan antarpesawat saat ini 7 “nautical mile” (12,9 km) masih bisa diperpendek menjadi 4 “nautical mile” (7,4 km), seperti di Bandara Heathrow.

- Mempercepat pengembangan dan perluasan “apron” (parkir pesawat), “runway” (landasan) hingga terminal 3. Hal ini dilakukan untuk mengatasi antrean panjang pesawat dan penundaan penerbangan.

- Membangun bandara baru di sekitaran Jakarta. Bisa jadi ini adalah opsi paling mendesak, dengan membuat bandara baru. Ada wacana bakal dibangun sejumlah bandara baru yang berlokasi di Kabupaten Karawang dan Majalengka, Jawa Barat, juga di Kabupaten Pandeglang, Provinsi Banten.

Bisa jadi ini hanya sekadar alternatif, tapi setidaknya cukup menjadi acuan untuk menjadikan bandara kebanggaan Ibu Kota Indonesia ini lebih ramah terhadap para penumpangnya. (Kompas)