Penulis
Intisari-Online.com - KRL 1131 tujuan Tanah Abang ditabrak oleh truk tangki milik Pertamina di perlintasan Pondok Betung, Pondok Ranji, Tangerang Selatan.
Sampai berita ini diturunkan, kecelakaan tersebut menyebabkan masinis KRL 1131 tewas dan ada satu jenazah lagi yang ikut dievakuasi dalam keadaan gosong. Serta beberapa orang mengalami luka bakar dan patah tulang.
Tanpa bermaksud menafikan jumlah korban, namun, dalam sejarah kereta api dunia, terdapat beberapa kecelakaan yang jauh lebih mematikan. Berikut ini lima kecelakaan kereta yang dianggap paling mematikan dalam sejarah:
5. Kecelakaan kereta di Guadalajara - Meksiko, 1915 (lebih dari 600 korban jiwa)
Pada 22 Januari 1915, sebuah kereta khusus, dengan 20 gerbong yang kelebihan beban, berangkat dari Colima. Gerbong dipadati oleh banyak penumpang, bahkan ada yang menempel di penghubung gerbong dan di atap.
Saat melaju di jalur menurun yang curam, masinis kehilangan kendali kereta. Kereta tak dapat dihentikan hingga akhirnya terjun ke jurang yang dalam. Hanya kurang dari sepertiga penumpang yang selamat.
4. Kereta bencana di Bihar - India, 1981 (500-800 korban jiwa)
Pada 6 Juni 1981, kereta api dengan sembilan gerbong yang membawa sekitar 1.000 penumpang terjun ke Sungai Baghmati, India.
Kondisi hari itu hujan dan berangin, dan tingkat air sungai jauh lebih tinggi dari normal. Saat kereta mendekati jembatan yang melintas di atas sungai, seekor sapi melintasi trek.
Tak ingin menabrak sapi, masinis mengerem terlalu keras, menyebabkan gerbong meluncur di trek basah dan tergelincir ke dalam air.
Bantuan baru datang beberapa jam kemudian, dan sebagian besar penumpang telah tenggelam atau hanyut. Lebih dari 300 mayat tidak pernah ditemukan.
3. Jalur bencana di Ciurea - Rumania, 1917 (600-1000 korban jiwa)
Selama Perang Dunia I, sebuah kereta penumpang mengalami kegagalan rem saat turun ke dekat tepi sungai yang sangat curam dekat Ciurea Station. Ke-26 gerbong kereta membawa pengungsi dan tentara yang terluka yang mencoba melarikan diri dari serangan Jerman.
Masinis melakukan usaha terbaik untuk memperlambat kereta, tetapi kereta tetap bertambah cepat. Untuk mencegah kecelakaan dengan kereta kedua, kereta beralih ke putaran. Nahas, disebabkan kecepatan tinggi, kereta justru tergelincir dan terbakar, menewaskan ratusan orang.
2. Anjloknya kereta Saint Michel-de-Maurienne, Perancis, 1917 (800-1000 korban jiwa )
Pada 12 Desember 1917, hampir 1.000 tentara Prancis kembali ke rumah untuk musim Natal. Karena kekurangan peralatan dan lokomotif, mereka dibawa dalam dua kereta yang digabungkan bersama-sama dan ditarik oleh hanya satu mesin.
Dari sembilan belas gerbong kereta, hanya tiga pertama yang memiliki rem udara otomatis; sisanya dengan rem tangan, bahkan ada juga yang tidak punya.
Saat turun ke lembah di sisi pegunungan Alpen, Perancis, masinis mencoba menggunakan rem, tapi kereta terus menambah kecepatan. Kemudian rem jadi terlalu panas, hingga menimbulkan kebakaran di bawah gerbong.
Setelah 4 mil, gerbong pertama tergelincir dan gerbong lain menabraknya, api pun menyebar dalam beberapa menit. Akibatnya hanya 425 dari 1000 mayat yang berhasil diidentifikasi.
1. Bencana kereta tsunami di Sri Lanka, 2004 ( lebih dari 1.700 korban jiwa )
Tsunami yang melanda Aceh pada 26 Desember 2004, yang menewaskan sekitar 280.000 orang, ternyata menimbulkan bencana kereta api yang mematikan di Sri Lanka.
Pada hari yang sama, kereta "Queen of the Sea" membawa lebih dari 1.500 penumpang. Jalur kereta berada 217 meter dari pantai ketika gelombang pertama melanda.
Air dari tsunami kecil segera menghentikan kereta. Penduduk setempat dan penumpang, yang berpikir kereta akan menjadi tempat yang aman, naik dan bersembunyi di balik kereta.
Saat gelombang kedua, yang jauh lebih besar, datang, kereta terdorong keluar dari jalur dan terguling beberapa kali sebelum terhenti. Mereka yang tak hancur oleh kereta dengan cepat tenggelam karena terjebak di dalam gerbong. Hanya segelintir penumpang selamat.
(toptenz.net)
--
Tujuan dari artikel ini untuk memberikan informasi berharga tentang bagaimana cara meningkatkan infrastruktur kereta api tentunya untuk keselamatan penumpang.