Masih Belia, Payudara Kedua Anak Ini Diperbesar

Ade Sulaeman

Penulis

Masih Belia, Payudara Kedua Anak Ini Diperbesar

Intisari-Online.com - Seorang ayah yang berprofesi sebagai penjahit kemungkinan besar akan menjahit sendiri seluruh pakaian anaknya. Namun, jika profesi sang ayah adalah seorang dokter bedah plastik, apakah anak-anaknya pun juga akan terlihat seperti “plastik”? Bisa jadi!

Charm dan Brittani Niccole yang berasal dari Orange County, California, Amerika Serikat, secara tidak langsung telah menjadi “iklan promosi” berjalan bagi klinik kecantikan milik ayah mereka, Dr Michael Niccole, yang bernama Cosmeticare Plastic Surgery Centre and Med Spa.

Sejumlah tindakan operasi plastik yang telah dilakukan oleh Charm dan Brittani dibandingkan perempuan belia seusianya bisa dibilang cukup mencengangkan. Bayangkan saja, pada usia 10 tahun, Charm telah menjalankan bedah plastik untuk memperbaiki bentuk pusar karena sang ayah menganggapnya terlalu menonjol.

Kemudian di ulang tahun ke-25 Charm, sang ayah tercinta memberikan hadiah berupa “payudara” baru untuknya. Payudara Charm yang awalnya mengenakan bra dengan cup B “disulap” oleh ayah angkatnya menjadi cup C penuh.

Hal yang sama juga berlaku untuk Brittani yang pada usia ke-18 juga mendapatkan hadiah istimewa seperti yang diperoleh Charm, yaitu pembesaran payudara. Lalu tiga tahun kemudian, tepatnya pada usia 21 tahun, dia merengek agar ayahnya memberikan hidung yang baru. Tentu saja, dengan senang hati Michael mengabulkan keinginan putri tersayangnya tersebut.

Bagi orang Indonesia, gaya hidup yang dijalankan oleh keluarga Niccole bisa dibilang sangat ganjil dan tabu. Namun, menurut Charm yang berprofesi sebagai Marketing Manager, gaya hidup keluarganya sudah sangat lazim di California, tepatnya di daerah tempat tinggal mereka.

“Perempuan bolak-balik ke klinik kecantikan untuk menyempurnakan penampilan mereka sudah sangat biasa di lingkungan tempat saya tinggal. Bahkan, bukan sesuatu yang aneh ketika melihat seorang teman yang hidungnya pesek, seminggu kemudian berubah mancung,” ujar Charm.

Lalu, bagaimana pendapat ibu mereka, Penny Niccole? Ternyata, setali tiga uang alias turut menyetujui ambisi kedua putrinya yang kebetulan bersinergi dengan profesi sang suami.

“Saat Brittani mengutarakan keinginannya, tentu awalnya saya menolak. Tapi kemudian, ia memperlihatkan bentuk dadanya yang rata dan tidak menarik. Saya pun jatuh iba dan merestui keinginannya untuk mendapatkan bentuk payudara yang lebih berisi,” jelas Penny.

Aksi putri dari keluarga Niccole ini bukannya tidak mengundang hujatan dan kritikan tajam, tetapi mereka tidak memedulikan ucapan negatif orang lain.

“Seorang teman pernah bertanya apakah tidak aneh saat ayah sendiri melihat dan memegang payudara saya? Tentu saja tidak, dia kan ayah yang telah mengasuh saya dari bayi. Mengapa harus merasa aneh? Lagi pula saya merasa lebih aman dioperasi oleh ayah karena dia tahu yang terbaik untuk saya. Ayah tidak mau saya memiliki payudara yang terlalu besar. Ukuran ini masih normal, mereka yang tidak tahu saya sebelumnya tidak akan pernah tahu bahwa payudara saya hasil implan,” terang Charm.

Selain operasi plastik yang besar, mereka pun rutin melakukan perawatan kecantikan ringan lainnya. seperti menyuntikkan botoks pada ketiak agar tidak mudah berkeringat. Selain itu, tidak ketinggalan perawatan botoks pada wajah untuk mencegah keriput, padahal mereka berdua masih berusia awal 20-an.

Menurut Michael, memang banyak sekali orang yang mengkritik pilihan hidup keluarganya, mereka mengatakan bahwa sebagai orangtua, ia dan istrnya menghancurkan kepercayaan diri generasi muda.

“Saya telah menjalani profesi sebagai dokter bedah plastik selama 30 tahun dan saya tahu mana produk atau perawatan yang baik, dan yang tidak untuk kedua putri saya. Singkatnya, tidak ada yang lebih mengetahui apa yang terbaik buat anak, selain orangtua mereka sendiri,” tegas Michael.

Lebih lanjut Michael menjelaskan bahwa dia tidak pernah memaksa kedua putrinya untuk bedah plastik. Namun, karena hidup di lingkungan kelas menuntut penampilan sempurna akhirnya Brittany dan Charm pun mengadaptasi pemikiran yang sama dengan orang-orang pada lingkup sosial mereka. (kompas.com)