Find Us On Social Media :

"Dog Tag" Tentara Ini Tekubur Selama 96 Tahun

By Ade Sulaeman, Selasa, 7 Januari 2014 | 17:00 WIB

Intisari-Online.com - Lempengan bandul identitas (dog tag) pejuang Perang Dunia (PD) I yang telah terkubur selama 96 tahun ditemukan di lapangan rumput di Perancis.

Hari ini, Jum’at (4/1/2014) benda itu dikembalikan ke keluarga pemiliknya setelah upaya pencarian dilakukan di seluruh Australia.

Seorang pelajar di Perancis, Valentin Henon menemukan lempengan bandul identitas prajurit yang sudah tidak berbentuk lagi di sebuah lapangan di dekat rumahnya pada tahun 2012 lalu ketika sedang menggunakan alat pelacak besi miliknya.

Henon kemudian mendapat bantuan dari Philippe Clerbout dari Kelompok Deteksi Logam Bersejarah Perancis yang berhasil mendeteksi lempengan bandul nama itu adalah milik prajurit PD I asal Australia, Cyril McCarthy (alm), yang terdaftar bertugas di Narrabri pada tahun 1916.  McCarty juga tercatat ikut bertempur di Messines dan Passchendaele sebagai prajurit Kompi C dari Batalion Infanteri ke-33,  Angkatan Bersenjata Kerajaan Australia.

Cucu (Alm) McCarthy, Bernie McCarthy, dari Collaroy, Sydney, berhasil dilacak oleh Letnan Kolonel Glyn Llanwarne dari Lembaga Medali Hilang Australia setelah ceritanya diangkat di situs berita ABC Online pada Agustus 2013.

Hari ini (3/1/2014) lempengan bandul identitas prajurit itu dikembalikan ke keluarga (Alm) McCarthy di Monumen Pahlawan Perang (Anzac Memorial) di Sydney.

Pemerhati sejarah perancis menitipkan lempengan bandul nama itu pada jasa kurir karena mereka tidak bisa berangkat langsung ke Australia.

Bingkisan yang dialamatkan kepada McCarthy  itu termasuk di dalamnya dua surat dan sebuah pin matahari terbit yang biasa disematkan prajurit di kerah seragamnya selama PD I.

Keluarga McCarthy sangat terharu menerima bingkisan istimewa tersebut.

“Saya sangat gembira dan bangga. Saya luar biasa bahagia dan berterima kasih bisa memilikinya setelah bandul ini sekian lama terkubur  di tanah,” kata Berni McCarthy.

Keluarga McCarthy juga mengirimkan ucapan terima kasih bagi 2 pelajar di Perancis yang menemukan lempengan bandul identitas kakeknya tersebut.

“Untuk Philippe dan Glyn yang sudah bersusah payah menemukan saya dan mengembalikan bandul ini dan membuat saya sangat bahagia.”