Find Us On Social Media :

New York Times: Jogja Wajib Dikunjungi!

By Moh Habib Asyhad, Rabu, 15 Januari 2014 | 19:00 WIB

New York Times: Jogja Wajib Dikunjungi!

Intisari-Online.com - The New York Times belum lama ini merilis 56 tempat yang layak dikunjungi pada 2014 melalui website resminya. Dalam deretan kota-kota menarik di dunia itu,Yogyakarta ternyata masuk dalam deretan ke 20 di dunia bersanding dengan Dubai, Vatikan dan Selandia Baru. Sedangkan deretan pertama diduduki oleh Cape Town di Afrika Selatan. 

Yogyakarta, Indonesia. A volcano, a temple, a shrine and now a place to stay,” demikian kutipan dalam artikel itu.

Dalam artikel yang sama dijelaskan, wilayah Keraton Kasultanan Yogyakarta menyuguhkan banyak hal yang mampu menyihir pengunjungnya, antara lain candi Borobudur dan Prambanan dengan arsitekturnya yang begitu unik, serta eksotisme gunung teraktif di dunia, Merapi. Sayangnya, kecantikan Yogyakartaitu tidak didukung oleh fasilitas akomodasi yang memadai menurut The New York Times. Ketersediaan kamar-kamar hotel masih terbatas hingga saat ini.

Meski demikian, ada sekitar 20 hotel baru yang siap dibangun hingga 2015 nanti untuk mencukupi kebutuhan akomodasi para wisatawan yang akan berkunjung. Sebagai contohnya, Zest Hotel serta beberapa property dari Accor.

Meski mulai dilirik mata dunia,Yogyakarta kini sebenarnya tengah dihadang berbagai masalah sosial, terutama soal kemacetan lalu lintas. Gubernur DIY Sri Sultan Hamengku Buwono X bahkan pernah membenarkan bahwa kemacetan telah mengikis tingkat kenyamanan warga maupun pengunjungYogyakarta.

“Saya tidak tahu kriteria apa yang dipakai (oleh The New York Times). Tapi kalau soal masyarakat yang kurang tertib, saya pikir sama saja diYogyakarta maupun di kota-kota lainnya,” ucap HB X dijumpai di Gedhong Wilis Kepatihan.

The New York Times bisa saja menilai hanya berdasarkan ketersediaan fasilitas yang ada, misalnya kemudahan akses transportasi publik, fasilitas akomodasinya, akses jalan dan lain sebagainya.

Untuk menjadikan Yogyakarta benar-benar layak dikunjungi, Gubernur bekerjasama dengan Pemkot Yogyakarta dengan mengembangkan Yogyakarta sebagai City of Heritage. Ada 11 kawasan di lingkup Kota Yogyakarta yang akan ditata sesuai konsep itu, antara lain Malioboro, Kotabaru, Kotagede, Pakualaman dan lain sebagainya.

“Penataan kawasan ini tidak sekadar penataan fisik bangunan atau soal penanganan lalu lintas saja. Melainkan mengembangkan masyarakatnya juga,” ucap Sultan.

Saat ini, konsep Yogyakarta City of Heritage itu tengah diajukan ke Kementerian PekerjaanUmumRI. Jika konsep tersebut disetujui, harapannya itu bisa menjadi program nasional yang digarap bersama antara Pemda DIY dengan pemerintah pusat. (Ekasanti Anugraheni|tribunnews.com