Find Us On Social Media :

19 Gunung Berstatus Waspada, Jangan Gugup!

By Moh Habib Asyhad, Senin, 3 Februari 2014 | 12:00 WIB

19 Gunung Berstatus Waspada, Jangan Gugup!

Intisari-Online.com - Dari 127 gunung yang ada di Indonesia, terdapat 19 gunung berapi berstatus “waspada” alias berada di level II. Gunung-gunung yang masuk dalam radar Badan Nasionaln Penanggulangan Bencana (BNPB) tersebut meliputi: Kelud, Raung, Ibu, Lewotobi Perempuan, Ijen, Gamkonora, Soputan, Sangeangapi, Papandayan, Dieng, Suelwah Agam, Gamalam, Bromo, Semeru, Talang, Anak Krakatau, Marapi, Dukono, dan Kerinci.

Sementara satu gunung yang berstatus “awal” alias berada di level IV adalah Sinabung yang tengah menjadi perhatian utama saat ini. Gunung ini terus meluncurkan abu vulkanik dan diikuti oleh awan panas sejak 24 November 2013. sementara tiga gunung yang berstatus “siaga” (level III), adalah Karangetang, Lokon, dan Rokatenda.

Sutop Purwo Nugroho, kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPN, menjelaskan, status "waspada" adalah adanya kenaikan aktivitas di atas level normal. "Apa pun jenis gejala diperhitungkan. Tidak kritis. Yang diperlukan adalah sosialisasi, kajian bahaya, pengecekan sarana, dan piket terbatas," kata Sutopo.

Sementara status "siaga" adalah saat semua data menunjukkan aktivitas dapat segera berlanjut ke letusan atau menuju pada keadaan yang dapat menimbulkan bencana. "Kondisinya kritis sehingga perlu sosialisasi di wilayah terancam, penyiapan sarana darurat, koordinasi harian, dan piket penuh," ungkapnya. 

Anjuran untuk tidak panik

Guna mengantisipasi kondisi yang sedemikian rupan, Sutopo mengingatkan warga untuk tidak panik. "Gunung api bersifat slow in set. Artinya tidak akan tiba-tiba meletus. Ada tanda-tandanya sehingga status gunung punya tahapan, yaitu dari normal kemudian menjadi waspada, siaga, dan awas sesuai ancamannya," ungkap Sutopo kepada kompas.com.

Sutopo memandang penting untuk mengungkapkan pandangan ini karena pemberitaan media yang intensif dan berlebihan mengenai peningkatan aktivitas gunung api justru menyebabkan dampak negatif. Misalnya, objek-objek wisata yang berada di seputaran daerah berbahay tersebut menjadi sepi, begitu juga dengan kondisi pertanian dan aktivitas ekonomi lainnya.

"Hal ini terjadi di Gunung Bromo, Ijen, Dieng, Tangkuban Parahu, Papandayan, dan lainnya. Bahkan, aktivitas wisata dan hotel-hotel di Kabanjahe saat ini pun sepi pengunjung karena masyarakat jadi takut berkunjung, padahal lokasinya jauh dan aman dari Gunung Sinabung," ujar Sutopo.