Find Us On Social Media :

Banjir Kiriman Malaysia Rusak 25 Sekolah di Indonesia

By Moh Habib Asyhad, Selasa, 4 Februari 2014 | 19:45 WIB

Banjir Kiriman Malaysia Rusak 25 Sekolah di Indonesia

Intisari-Online.com - Bukan Jakarta saja yang kerap menerima banjir kiriman. Di Kalimantan Utara, Kabupaten Nunukan juga mengalami hal yang sama. Bukan dari Bogor atau daerah lain yang menjadi penyangga Jakarta, tapi banjir kiriman itu datangnya dari Malaysia dan telah merusak 25 gedung sekolah yang ada di sana.

Seperti yang dilansir oleh kompas.com, banjir kiriman ini telah menerjang 25 desa di dua kecataman di Kabupaten Nunukan pada 25 Januari lalu. Meski sudah berangsung surut, tapi kerusakan yang disebabkan banjir tersebut cukup luas.

Data yang dihimpun dari Dinas Pendidikan Kabupaten Nunukan menyebutkan, akibat banjir itu 25 bangunan sekolah di Kecamatan Sembakung dan Kecamatan Lumbis rusak parah. Selain itu, satu rumah dinas pun hanyut terbawa banjir bandang.

“Hasil investigasi kami untuk di Sembakung ada 14 SD, 2 SMP, dan 1 SMA. Untuk di Lumbis itu ada delapan (sekolah) dan 1 rumah dinas yang hanyut," ujar Kepala Dinas Pendidikan Nunukan, Nizaruddin, kepada kontributor kompas.com di Nunukan, Sukoco, Selasa (04/02).

Sehari sebelumnya, Nizar menjelaskan, banjir juga telah merusaka buku dan sejumlah peralatan sekolan lainnya. Oleh karena itu, sekolah-sekolah di daerah lain yang mempunyai stok buku berlebih dianjurkan untuk mendropnya ke sekolah-sekolah yang terkena terjangan banjir. Minimal, ada buku pegangan buat guru.

Saat ini Dinas Pendidikan Nunukan masih melakukan pendataan terhadap kerusakan yang dialami 25 sekolah di Kecamatan Lumbis dan Kecamatan Sembakung.

“Kita akan melihat sampai sejauh mana tim saya akan turun, ini kan sudah surut, sampai seberapa parah kerusakan itu tadi. Tentunya apabila memungkinkan kita akan menganggarkan di anggaran manajemen kalau memungkinkan secara aturan," imbuh Nizaruddin.

Meski kondisi sekolah rusak parah, kegiatan belajar dipastikan tetap berlangsung. Dinas Pendidikan Kabupaten Nunukan berjanji mengupayakan perbaikan terhadap sekolah-sekolah yang hancur pascabanjir kiriman dari Malaysia.

Sementara itu, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Nunukan memastikan banjir di dua kecamatan telah surut meski di beberapa titik ketinggian banjir masih mencapai satu hingga satu meter.

Kepala BPBD Kabupaten Nunukan Muhammad Amin mengatakan, sudah tidak ada lagi pengungsi korban banjir di tempat pengungsian. “Pengungsi sudah kembali ke rumah masing-masing walaupun di beberapa titik banjir masih mencapai satu hingga satu setengah meter,” ujar Muhammad Amin. (kompas.com)