Penulis
Intisari-Online.com -Jika bisa berbicara seperti manusia, mungkin monyet-monyet hasil razia topeng monyet akan berteriak “hore” lantaran sudah mempunyai rumah baru. Puluhan ekor monyet yang divonis sehat itu akan dilepas ke tiga pulau di Kepulauan Seribu.
Total monyet hasil razia berjumlah 83 ekor. Enambelas ekor masih mendapatkan perawatan karena TBC, sisanya, 67 yang lain, siap dilepas ke alam terbuka.
Tiga pulau yang bakal menjadi habitat baru para monyet razia adalah Pulau Tikus, Pulau Damar, dan Pulau Bokor. Ketiga pulau itu dianggap layak sebagai habitat primata tersebut. Di pulau tersebut, monyek-monyet akan dilepas di hutan sehingga dapat hidup bebas tanpa kungkungan.
Menurut Ipih Suryani, Kepala Dinas Kelautan dan Pertanian DKI Jakarta, rencana pelepasan monyet-monyet bebas itu masih menunggu kondisi cuaca penghujan selesai.
Sebelumnya, Gubernur Jakarta, Joko Widodo, berencana “menitipkan” monyet-monyet tersebut ke Taman Margasatwa Ragunan tapi ditolak. Keberadaan monyet-monyet tersebut ditakutkan akan menularkan penyakit kepda hewan lain di Ragunan.
Meski demikian, Jokowi tidak pernah berencana memusnahkan monyet-monyet itu. “Masa, sudah susah-susah diselametin dari jalan, dimusnahkan,” ujar Jokowi kepada Kompas.com beberapa hari yang lalu.
Puluhan ekor monyet tersebut dijaring polisi pamong praja dari pemiliknya pada Oktober 2013. Razia itu dilakukan untuk mencegah penyebaran penyakit hewan kepada manusia. Terlebih, Jokowi ingin satwa yang tergolong dilindungi itu lepas dari siksaan para pemiliknya yang mempekerjakannya sebagai topeng monyet.