Find Us On Social Media :

Kenapa Rusia Sangat Anti-Gay (bag. 2)

By Moh Habib Asyhad, Kamis, 13 Februari 2014 | 21:15 WIB

Kenapa Rusia Sangat Anti-Gay (bag. 2)

Intisari-Online.com - Sentimen anti-gay di Rusia terus mengalami peningkatan. Sebuah survei anonim yang dilakukan oleh jaringan LGBT Rusia di St. Petersburg menemukan, 50 persen responden gay dan lesbian telah dilecehkan karena orientasi seksual mereka yang “berbeda”. 15 persennya menyebut mendapat kekerasan fisik. Rusia sepertinya kurang aman bagi kaum gay.

Pada Februari 2014, sebuah pengadilan di timur Rusia menjatuhkan hukuman 12 tahun penjara bagi tiga dari sembilan orang yang memukul dan melakukan penusukan terhadap orang yang mereka anggap gay. Kemungkinan terbesar kasus ini dilandasi oleh sintimen anti-gay yang sedang menghangat.

Tatiana Mikhailova, instruktur senior Studi Rusia di University of Colorado, mengatakan bahwa diperlukan waktu yang cukup lama untuk merubah paradigma diskriminatif tersebut. Lebih parah lagi, beberapa orang di Rusia beranggapan, homoseksual tak berbeda jauh dengan pedofilia dan pemerkosaan—dalam tataran moral.

“Di mana gay diperbolehkan, di situ pedofilia akan berkembang,” ujar imam Kristen Ortodok Rusia, Sergei Rybko kepada BBC. Sialnya, ucapan sang imam seolah menjadi pengesah eksplorasi terhadap kaum homoseksual.

Rusia yang berbeda

Kasus anti-gay di Rusia sejatinya bersifat paradoks. Di sebagian besar kasus, negara yang anti terhadap gay rata-rata terkenal dengan religiusitasnya. Misalnya, 74 persen penduduk Amerika Serikat yang tak beragama menyetujui pernikahan sesama jenis, dibandingkan dengan 23 persen pemeluk Pretestan Evangelis.

Pew Research Center, salah satu lembaga survei di Rusia, juga menyebut, negara-negara dengan religiusitas tinggi cenderung kurang menerima hak-hak golongan gay atau homoseksual.

Sementara di Rusia, hanya sebagian kecil saja yang mengatakan bahwa agama adalah asas kehidupan mereka. Lainnya relatif menempatkan agama sebagai bagian subordinat atau bahkan sama sekali tidak beragama. Tapi, hanya 9 persen warga Rusia yang tak beragama itu yang menerima homoseksualitas, 9 persen lagi bilang homoseksualitas tak ada urusan dengan moral, dan 72 persen bilang, homoseksualitas tidak dapat diterima.

Para sejarawan sepakat, meski banyak kecaman dari kanan-kiri dibutuhkan waktu lama untuk menjadikan Rusia lebih “toleran”, seperti hal di negara-negara lain. (LiveScience)