Find Us On Social Media :

Krisis Ukraina dan Pengaruhnya Terhadap Perusahaan Dunia

By Moh Habib Asyhad, Selasa, 4 Maret 2014 | 20:00 WIB

Krisis Ukraina dan Pengaruhnya Terhadap Perusahaan Dunia

Intisari-Online.com - Krisis yang dialami Ukraina akhir-akhirnya kian berdampak pada perusahaan-perusahaan global yang berporos di Ukraina dan Rusia. Ambil contoh McDonald’s mempunyai 400-an gerai di Rusia dan 73 gerai di Ukraina sahamnya dikabarkan merosot meski baru 1 persen; nasib sama juga dialami oleh Pepsico.Untuk diketahui, korporasi-korporasi ini dalam beberapa dekade terakhir terus tumbuh dan berkembang di Ukraina dan Rusia pasca runtuhnya Uni Soviet. Manufaktur dan barang-barang konsumsi menjadi incaran perusahaan-perusahaan tersebut di negara komunis itu.(Baca juga: Rusia Siap Invasi Ukraina (1) dan Rusia Siap Invasi Ukraina (2))  

Beberapa perusahaan lain yang bergerak di sektor energi juga mengalami pukulan serupa. Misalnya perusahaan energi Rosneft yang mengalami penurun saham sebesar 5 persen pada Senin (3/3). Tidak hanya di dalam negeri, jebloknya Rosneft juga menyeret BP yang turun 28 persen. Seperti diketahui, perusahaan migas Inggris itu pemegang saham signifikan di Rosneft.

Saham Royal Dutch Shell yang mengeksplorasi shale gas di ladang minyak Yuzivska di Ukraina, anjlok lebih dari 1 persen. Adapun perusahaan energi asal Finlandia Fortum kehilangan 3,5 persen sahamnya.  Exxon Mobile yang juga beroperasi di Rusia, kehilangan hampir 1 persen saham.(Baca juga: Infografis Perbandingan Militer Rusia dan Militer Ukraina

Di sektor konsumsi, Carlsberg Group asal Denmark yang mengelola 10 pabrik bir di Rusia dan menguasai 39 persen saham di negara itu harus rela kehilangan lebih dari 5 persen sahamnya. Adapun pada industri otomotif, Renault-Nissan tampaknya menjadi yang berisiko. Perusahaan ini memiliki ikatan dengan AvtoVAZ, pemain besar dalam industri otomotif Rusia.

Negara-negara barat saat ini tengah berdiskusi untuk mengupayakan hukuman bagi Rusia. Hukuman tersebut termasuk sanksi yang dapat menghancurkan perdagangan dan penanaman modal asing. (Sakina Rahma Diah Setiawan|kompas.com)