Find Us On Social Media :

Seorang Anak Menteri di Irak Gagalkan Pendaratan Pesawat

By Moh Habib Asyhad, Minggu, 9 Maret 2014 | 20:00 WIB

Seorang Anak Menteri di Irak Gagalkan Pendaratan Pesawat

Intisari-Online.com - Sungguh hebat anak menteri yang satu ini lantaran berhasil menggagalkan pendaratan pesawat. Bukan karena dia sekuat Superman, tapi karena dia adalah anak seorang Menteri Transportasi Irak. Pesawat komersial milik maskapai Middle East Airlines (MEA) dari Lebanon menuju Irak, Kamis (6/3), terpaksa kembali ke Lebanon karena putra menteri tersebut tertinggal di bandara.

Ketika tahun dirinya tertinggal, Mahdi al-Amir—nama anak menteri itu—menelepon Baghdad dan meminta agar pesawat MEA itu kembali ke Lebanon dan menjemputnya. Pejabat direktur MEA, Marwan Salha, mengatakan bahwa pesawat tersebut dijadwalkan terbang pada pukul 12.40 dan terlambat enam menit karena staf MEA harus mencari Mahdi terlebih dahulu.

"Kami sudah mengumumkan nama penumpang hingga ke panggilan terakhir. Pesawat akhirnya tinggal landas. Namun, satu penumpang yang tertinggal ternyata anak seorang menteri Irak," ujar Salha.

Marwan Salha mengatakan, begitu tiba di gerbang keberangkatan dan mengetahui pesawat itu terbang tanpa dirinya, Mahdi sangat marah. "Saya tidak akan mengizinkan pesawat itu mendarat di Baghdad," kata Salha, menirukan Mahdi.

Setelah terbang selama 20 menit, manajer bandara Baghdad menghubungi MEA dan mengatakan bahwa pesawat itu tak diizinkan mendarat. Pesawat akhirnya terpaksa kembali ke Beirut. "Hal ini sangat mengganggu karena ini adalah murni nepotisme," ujar Salha.

Informasi berbeda diutarakan oleh Kementerian Transportasi Irak.  Pesawat MEA itu kembali ke Lebanon lebih karena adanya perbaikan bandara, dan putra Hadi al-Amiri itu memang tidak tercatat sebagai penumpang pesawat tersebut.

Namun, seorang pejabat di bandara Baghdad yang tidak ingin disebutkan namanya mengatakan, arus lalu lintas udara di atas kota itu normal dengan 30 pendaratan pada hari itu. Satu-satunya pesawat yang tak jadi mendarat hanyalah MEA dari Beirut.

Menteri Transportasi Irak Hadi al-Amiri adalah Ketua Organisasi Badr, sebuah milisi bersenjata Syiah dan sekutu politik PM Nuri al-Maliki. Sebagian besar warga Irak mengatakan, kerabat para pejabat tinggi negeri itu kerap bertindak seenaknya dan tidak tersentuh hukum.

Kelakuan Mahdi yang menyebabkan pesawat tak jadi mendarat menjadi bahan olok-olok di media sosial. "Sepertinya Uday dan ayahnya bangkit dari kuburnya," kata seorang pengguna Twitter bernama Diana, yang merujuk pada mendiang Saddam Hussein dan putranya, Uday. (Ervan Hardoko|kompas.com)