Mengatasi Sinusitis

K. Tatik Wardayati

Penulis

Mengatasi Sinusitis

Intisari-Online.com - Tanya:Sudah beberapa waktu ini hidung saya terasa mampat sampai tak bisa bernapas dan ke­pa­la rasanya berat dan sa­kit. Saya kena flu atau si­nusitis sih? Kalau itu sinusitis apa yang ha­rus sa­ya lakukan untuk meng­atasinya?

Jawab:Kalau dili­hat dari gejala yang dia­lami mungkin saja An­­­da terkena sinusitis. Sinusitis me­mang erat hubung­an­nya de­­ngan flu. Sinu­sitis adalah terjadinya pe­radangan pa­da se­­la­put sinus, aki­bat a­ler­gi, infeksi virus, bak­­­­­teri maupun ja­mur.

Sinus sendiri ada­lah sebutan untuk 5 rongga penghasil mukus yang berada di sekitar hidung, yaitu di atas mata, di belakang mata dan hidung dan pada kedua tulang pipi. Ma­sing-masing rongga itu mempunyai akses ke hidung dan tenggorokan untuk jalan keluarnya udara dan mukus.

Sinus berfungsi untuk melembapkan dan mengha­ngatkan udara yang kita hirup, membantu daya penciuman, dan meningkatkan kualitas suara kita. Sedang­kan mukus yang dihasilkan berguna untuk membersihkan dan melembapkan jalan udara pada hidung.

Bila salah satu akses sinus ke hidung tersumbat, maka mukus akan menumpuk dalam rongga sinus. Mikroor­ga­nis­me seperti virus dan bakteri jadi berkembang biak dan memicu terjadinya infeksi. Akibat infeksi, dinding sinus membengkak, cairan mukus semakin tidak bisa keluar dan terasa menekan. Maka terjadilah sinusitis.

Sinusitis ada dua: kronis dan akut. Kadang, alergi pada saluran pernapasan bisa menimbulkan infeksi atau radang pada rongga sinus, yang terasa nyeri dan kesulitan berna­pas lewat hidung. Bila sinusitis tidak hilang sampai 3 ming­gu lebih dan mungkin tidak mempan dengan antibi­otik yang telah diberikan, berarti Anda menderita sinusitis kro­nis.

Sinusitis yang disebabkan karena alergi terhadap un­sur seperti debu, bulu hewan, perubahan cuaca, dan jamur bisa mengarah pada terjadinya sinusitis kronis karena mu­kosa (selaput lendir) hidung membengkak sehingga sinus tersumbat. Alergi juga bisa mengakibatkan terbentuknya polip hidung sehingga mengalangi keluarnya mukus.

Berbeda dengan sinusitis kronis, sinusitis akut lebih di­sebabkan oleh infeksi virus atau bakteri virus. Dalam 1 minggu tanpa diobati bisa hilang sendiri atau kalau karena bakteri dan diberi obat biasanya memberikan respons.

Gejala sinusitis yang dirasakan antara lain: rasa sakit di sekitar wajah, kening, dan di antara kedua mata dll., seperti sakit gi­gi (tergantung rongga sinus mana yang meradang). Ke­ada­an ini diikuti demam, sulit bernapas, rasa lemah, dan daya penciuman seakan hilang. Selaput lendir hidung tampak kemerahan dan membengkak. Lendir/ingus yang keluar dari hidung biasanya berwarna kuning atau kehi­jauan, tanda adanya infeksi, dan sering berbau (amis). Karena tertahannya mukus mengalir ke belakang dan jatuh ke tenggorokan/tertelan bisa juga menimbulkan radang tenggorokan.

Bagaimana Mengatasinya?

Tanpa obat

Obat bebas

Dekongestan hidung atau obat tetes hidung ter­sum­­bat seperti pseudoefedrin bisa membantu me­le­gakan sebagian tekanan sinus dan saluran si­nus. Bisa juga dicoba asetaminofen atau ibuprofen untuk sakit ke­­pala dan demam.

Obat/tindakan dokter

Dokter akan melakukan endoskopi nasal, pe­me­riksaan hidung, untuk mengetahui keadaan sinus. Dilakukannya pemeriksaan rontgen seder­­hana sudah bisa memperlihatkan secara detail keadaan sinus penderita seberapa jauh infeksi yang terjadi. Tidak per­­­lu pemeriksaan yang lebih canggih dan mahal seperti CT Scan/MRI.

Untuk sinusitis kronis dokter akan meresepkan anti­­biotik bisa sampai 3 - 4 minggu. Sedangkan untuk radang biasa dokter akan memberikan obat semprot hidung sama dengan obat bebas, sedangkan untuk sinusitis yang parah dokter jarang merekomendasikan kortikosteroid oral, ke­cuali bisa sangat diperlukan untuk menciutkan mem­­bran sinus yang membengkak, plus obat semprot hidung untuk mencegah jangan sampai bengkak lagi.

Untuk mengobati sinusitis akibat jamur, dokter akan mem­­be­­­rikan resep berupa obat antijamur oral. Tindakan yang paling sering dilakukan terhadap sinusitis kronis yang ti­­dak mempan terhadap berbagai obat, atau polip yang me­­­­nutupi jalan keluar hidung itu adalah dengan operasi. Sebelum operasi dapat dicoba dulu tindakan mencuci rong­­­ga sinus. Sedangkan untuk sinusitis karena alergi, bia­sa diatasi dengan obat antialergi yang dimakan. Suntikan antialergi tidak lagi diberikan karena tidak diperlukan dan mengandung risiko.

Resep antihistamin juga manjur untuk kongesti kepa­­­la, yang diakibatkan alergi. Ada juga kombinasi, yang me­ngandung antihistamin (loratidin) dan dekongestan (pseu­doefedrin) dalam satu pil, untuk melegakan hidung mam­­pat dan kongesti.

Obat semprot hidung seperti beklometason atau fluti­kason adalah steroid untuk membantu kongesti akibat aler­gi. Tetapi tidak boleh sering-sering digunakan karena akan mengundang jamur berkembang biak. (Penyakit, Terapi & Obatnyai)