Find Us On Social Media :

T&J: Infeksi Payudara

By K. Tatik Wardayati, Kamis, 27 Oktober 2011 | 14:00 WIB

T&J: Infeksi Payudara

Intisari-Online.com – Tanya: Pernah tak lama setelah melahirkan, payudara saya rasanya bengkak dan sakit kalau tersentuh. Baru setelah dikompres air hangat dan dipijat perlahan, bengkaknya menurun dan air su­su bisa keluar dengan lancar. Katanya, saya ter­ke­na infeksi payudara atau mastitis. Apa be­nar? Mengapa bisa terja­di demikian? Apa yang harus di­lakukan untuk menghindarinya?

Jawab:

Benar, waktu itu Anda terkena infeksi pa­yu­dara atau mastitis.

Secara umum mas­­titis adalah radang atau infeksi pada payudara, yang terjadi pa­­da ibu yang masih menyusui bayinya atau yang baru saja berhenti (tidak lagi) menyusui bayinya karena bekerja dan sebagainya.

Peluang besar terjadinya radang payudara adalah bila payudara tidak dikosongkan secara tuntas. Entah karena ada perubahan pola me­­­nyu­sui secara mendadak, misalnya si bayi yang tadinya suka menyusu malam hari tahu-tahu tidak lagi, atau karena si ibu harus bekerja kem­bali. Susu yang terting­gal akan menyumbat saluran-saluran susu dan me­nyebabkan timbulnya reaksi radang.

Gejalanya biasanya tubuh si ibu jadi agak demam; payudara yang terkena terasa nyeri, seperti  tertekan, keras, beng­kak, terasa panas. Kelenjar getah bening si ibu pada ketiak juga akan membesar.

Infeksi pada payudara harus segera diatasi karena bila dibiarkan bisa terbentuk abses, yang harus diatasi lewat pembedahan.

Bagaimana mengatasinya?

Tanpa obat

Istirahat cukup dan minum banyak air putih. Untuk meredakan radang yang belum parah, gunakan kompres panas pada payudara yang beng­kak sesering mungkin.

Tetaplah menyusui walau payudara terasa penuh dan sakit. Mulai dengan payudara yang sakit lebih dulu sambil dipijat pelan-pelan pada bagian yang mengeras. Kalau An­da tidak berada di dekat bayi, pompalah ASI sebanyak mung­kin untuk mengurangi kepenuhan itu, sambil memi­­jat perlahan, guna membuka saluran yang tersumbat. Kalau perlu sambil mengompres dengan handuk basah hangat.

Bila sampai ada abses, yang ditandai dengan warna kemerahan, nyeri, dan berfluktuasi seperti menekan balon, hentikan menyusui di bagian yang terkena itu. Gunakan pompa secara teratur untuk mengosongkannya. Teruskan menyusui pada sisi yang tidak terinfeksi.

Gunakan BH yang nyaman, tidak terlalu ketat, dan berpenopang. Hindari tidur telungkup.

Untuk meredakan bengkak, bisa juga digunakan tum­bukan sekitar 5 - 10 bawang merah (Allium cepa L.) dan borehkan ke payudara yang sakit, tapi jangan sampai kena puting. Atau bisa juga dengan membobokkan pada payudara yang sakit daun kacang panjang (Vigna sinensis ENDL.) yang sudah lemas karena dicampur dengan sedikit air ka­pur sirih.

Obat bebas

Untuk menghilangkan rasa nyeri bisa menggu­nakan obat-obatan seperti asetaminofen (para­setamol).

Obat/tindakan dokter

Bila payudara terasa sakit, disertai demam dan kulit kemerahan, atau ada benjolan dan ada peru­bahan tekstur kulit payudara, segera ke dokter karena mungkin perlu antibiotik. Dokter juga akan memb­e­rikan obat penghilang rasa sakit dan demam. Jangan khawatir, selama itu Anda masih boleh terus menyusui. (Penyakit, Terapi & Obatnya)