Bomoh Ikut Mencari Pesawat Malaysian Airlines Yang Hilang

Mohamad Takdir

Penulis

Bomoh Ikut Mencari Pesawat Malaysian Airlines Yang Hilang

Intisari-Online.com - Meski 12 negara ikut membantu dengan berbagai jenis pesawat terbang dan kapal, hingga saat ini pencarian Boeing 777-200 milik Malaysia Airlines belum membuahkan hasil sejak hilang pada Sabtu (8/3/2014).Kondisi ini membuat sejumlah paranormal di Malaysia, yang dalam bahasa setempat disebut bomoh, merasa perlu turun tangan untuk membantu pencarian pesawat malang tersebut.Bomoh Ibrahim Mat Zin, Rabu (12/3/2014), menggelar ritual keduanya dalam upaya mencari pesawat Malaysia Airlines yang hilang itu. Ibrahim, yang menyebut dirinya sebagai Raja Bomoh Sedunia Nujum VIP dengan gelar Datuk Mahaguru, menggelar ritualnya di Bandara Internasional Kuala Lumpur (KLIA).

(Baca juga: Transmisi Radio Terakhir Malaysian Airlines Sebelum Hilang)Dalam menggelar ritualnya itu, Ibrahim ditemani sejumlah asisten yang membantunya menggunakan air zamzam, dua kelapa, sebuah tongkat ajaib, dan selembar karpet. Ritual yang digelar di Anjung Tinjau KLIA itu mengundang perhatian banyak orang di bandara itu."Tujuan ritual ini untuk melemahkan roh jahat sehingga para pencari bisa menemukan pesawat itu jika memang pesawat itu benar-benar jatuh," kata Ibrahim kepada wartawan.Ibrahim menambahkan, ritual simbolis ini sudah digunakan masyarakat Malaysia sejak dahulu kala. Lebih jauh, Ibrahim menegaskan bahwa dia melakukan ritual ini karena keinginan pribadi dan bukan karena diminta pemerintah. Meski tujuannya baik, tentu saja ritual yang dilakukan Ibrahim ini tak bisa diterima semua kalangan. Departemen Pengembangan Islam Malaysia (Jakim) menilai, metode yang digunakan bomoh untuk mencari lokasi penerbangan MH370 yang hilang bertentangan dengan ajaran Islam.Direktur Jenderal Jakim Datuk Haji Ithman Mustapha mengatakan, praktik bomoh dalam bentuk pengobatan alternatif diperbolehkan, sejauh sesuai dengan ajaran Islam."Praktik bomoh yang dilakukan Ibrahim Mat Zin tidak sesuai dengan ajaran Islam karena mengandung elemen syirik, takhayul, dan kebohongan," kata Mustapha."Islam itu ilmiah dan menolak semua jenis tahayul," tambah dia.Oleh karenanya, Mustapha menyerukan agar pemerintah dan anggota tim pencari internasional tetap mengedepankan penggunaan ilmu pengetahuan, kemampuan teknis, dan teknologi terbaru untuk mencari pesawat yang hilang itu. (Kompas)