Jokowi Resmi Nyapres: Terobosan Jokowi-Ahok untuk Jakarta (2)

Ade Sulaeman

Penulis

Jokowi Resmi Nyapres: Terobosan Jokowi-Ahok untuk Jakarta (2)

Intisari-Online.com - Nyaris 500 hari pasangan Jokowi dan Ahok memerintah di Jakarta, memang belum bisa menjadi tolok ukur sebuah keberhasilan.

Meski banyak yang berpendapat, dalam kurun waktu singkat itu keduanya mampu melahirkan solusi-solusi yang brilian. Setidaknya, jarang dilakukan oleh pemimpin sebelumnya. Terlihat sebuah inovasi, padahal bukan sesuatu yang baru. Beberapa catatan inovatif itu layak diapresiasi.(Baca juga:Jokowi Resmi Jadi Capres)

3. Transparansi

Pada September 2013, Sekretariat Nasional Forum Indonesia untuk Transparansi Anggaran menempatkan Jakarta sebagai provinsi paling transparan soal anggaran.

Tak hanya itu, Pemerintah Jakarta juga memberlakukan sistem pajak online. Hal ini terkait banyaknya masyarakat yang menuntut agar pengelolaan pajak di Jakarta lebih transparan. Sistem transparansi lain yang juga digagas oleh Jokowi-Ahok adalah NCT (Non Cash Transaction) yang menggandeng BPK.

Harapan dari diberlakukannya praktik transparansi tersebut adalah tidak adanya upaya praktik-praktik KKN yang menggerogoti birokrasi di Jakarta khususnya, dan Indonesia umumnya.

Transparansi ini juga menyangkut sistem komunikasi. Di awal-awal masa jabatan, kita disuguhkan adegan wagub Ahok dalam video yang diunggah di Youtube. Juga aski blusukan Gubernur ke beberapa lokasi untuk menjalin komunikasi yang lebih masif dengan warga Jakarta.

4. Relokasi Waduk dan Sungai

Tidak mau banjir terus-menerus menjadi momok, beberapa upaya dilakukan sebagai langkah penanggulangan. Pembersihan waduk dan kali, serta pembuatan ruang terbuka hijau.

Waduk Pluit menjadi proyek pertama. Sedimentasi dikeruk sedemikian rupa. Warga-warga yang berada di bantaran danau direlokasi ke tempat-tempat yang lebih layak. Menyusul kemudian Waduk Ria Rio di Jakarta Timur. Relokasi yang awalnya sempat alot, akhirnya bisa ditangani dengan dingin dan baik-baik saja.

Sungai-sungai utama di Jakarta juga tak luput dari perhatian. Terhitung ada empat kali besar yang menjadi target operasi Pemerintah Jakarta: Kali Ciliwung, Kali Pesanggrahan, Kali Angke, dan Kali Sunter di Jakarta Utara.(Baca juga:Lewat Bazi, Memprediksi Peluang Jokowi Jadi Presiden)

5. Transportasi

Berbagai kebijakan coba diwujudkan untuk mengurai masalah transportasi di ibu kota.

Yang paling baru adalah sterilisasi jalur busway. Lebih tegas lagi, ancaman denda sebesar Rp500 ribu bagi sepeda motor dan Rp1 juta bagi mobil yang menerabas jalur khusus TransJakarta tersebut.

Meski banyak hujatan dari kiri dan kanan, wagub Ahok dalam sebuah acara yang diadakan oleh Kompasiana pertengahan November 2013, secara tegas tetap teguh dengan langkahnya tersebut. Bersama Mass Rapid Transit (MRT), langkah ini diharapkan bisa mengurai kemacetan yang kian menggila.

--Artikel ini pernah dimuat di MajalahIntisariedisi Februari 2014 dengan judul asliStrategi Jitu Demi "Jakarta Baru"--