Find Us On Social Media :

Kini, Hanya 2 Kemungkinan Penyebab Hilangnya Pesawat Malaysia Airlines: Dibajak atau Pilot Bunuh Diri

By Ade Sulaeman, Minggu, 16 Maret 2014 | 18:00 WIB

Kini, Hanya 2 Kemungkinan Penyebab Hilangnya Pesawat Malaysia Airlines: Dibajak atau Pilot Bunuh Diri

Intisari-Online.com - Pembajakan dan bunuh diri pilot menjadi fokus kajian para penyidik di tengah upaya pencarian pesawat Malaysia Airlines yang hilang sejak Sabtu (8/3/2014).

Dasar argumentasi mereka adalah dugaan pesawat berbelok arah ke barat sesaat setelah melakukan kontak terakhir dengan menara kontrol pada Sabtu dini hari.

Pencarian hingga saat ini tak menemukan indikasi pesawat mengalami kecelakaan di atas perairan Laut China Selatan, sebagaimana dugaan awal. Pesawat ini hilang saat menempuh perjalanan dari Kuala Lumpur, Malaysia, menuju Beijing, China.

Beberapa pakar berteori, salah satu pilot atau seseorang dengan pengalaman terbang telah membajak pesawat ini. Pakar lain memunculkan teori pilot melakukan aksi bunuh diri dengan mengarahkan pesawat tersebut terjun ke laut.

Pejabat Amerika Serikat, Jumat (14/3/2014), dari Washington mengatakan para peneliti saat ini sedang mempelajari kemungkinan campur tangan manusia dalam hilangnya pesawat tersebut.

"Mungkin ada pembajakan," ujar dia, yang meminta syarat anonimitas karena bukan pejabat dengan kewenangan bicara kepada media. Namun, dia menyebutkan pula ada kemungkinan pesawat telah mendarat di suatu tempat.

Indikasi ada campur tangan manusia dalam hilangnya pesawat ini, sebut pejabat itu, adalah berhentinya kontak transponder pesawat beberapa belas menit sebelum kontak terakhir pilot dengan menara kontrol. Bila benar pesawat mengalami kecelakaan, kejadian semacam itu tak akan terjadi.

Plt Menteri Transportasi Malaysia Hishammuddin Hussein mengatakan, negaranya belum dapat memastikan apa yang terjadi dengan pesawat tersebut setelah hilang kontak.

Menurut dia, penyidik masih berusaha memastikan data dari catatan radar militer yang menunjukkan pesawat bergerak ke arah barat selepas kontak terakhir dengan menara kontrol penerbangan.

"Saya akan menjadi orang pertama yang paling berbahagia bila benar data terkonfirmasi sebagai MH370. (Bila benar demikian), kita dapat memindahkan semua (pencarian) dari Laut China Selatan ke Selat Malaka," kata Hishammuddin, Jumat.

Sampai sekarang, ujar dia, pencarian tetap dilakukan di dua sisi Malaysia, Laut China Selatan dan Selat Malaka, berdasarkan semua informasi yang datang terkait pesawat itu.

Sebelumnya, Kamis (13/3/2014), seorang pejabat Amerika mengatakan, pesawat Malaysia Airlines yang hilang itu diduga mengirimkan sinyal untuk membuka kontak dengan sebuah satelit, setelah komunikasi terakhir dengan menara kontrol penerbangan.