Find Us On Social Media :

Caleg Minta Dukungan Alam Gaib

By Mohamad Takdir, Kamis, 20 Maret 2014 | 13:30 WIB

Caleg Minta Dukungan Alam Gaib

Intisari-Online.com - Caleg berziarah ke makam keramat atau leluhur menjelang pemilu sudah biasa. Tetapi ada hal baru yang kini jadi tren, yakni caleg serta capres menggalang pendukung dari alam gaib supaya bisa menang.Dukungan dari alam gaib konon bisa menggelembungkan suara sehingga caleg atau capres yang didukungnya bisa meraih suara signifikan untuk memenangi pemilu. Upah bagi pendoa beragam mulai dari uang puluhan juta rupiah, mobil hingga rumah.Salah satu juru doa yang tengah menerima order adalah Kamid (41). Menurut pengakuanya, sudah sejak Kamis (13/3/2014) malam sampai Jumat (14/3/2014) siang dia berada di Makam Keramat Mbah Priok, Koja, Jakarta Utara. Yang dia doakan adalah salah seorang calon presiden (capres) agar bisa menang pada pemilihan presiden (pilpres) mendatang.

(Baca juga: Pantau Pemilu Lewat Gadget)Lelaki bertubuh kecil ini datang dari Desa Wiromartan, Kecamatan Mirit, Kabupaten Kebumen, Jawa Tengah. Kamid datang ke Jakarta untuk menemui capres dari partai yang memberi order kepadanya.Dia membawa setumpuk pakaian dalam sebuah tas besar. Selain itu, Kamid juga membawa tasbih keramat berwarna coklat gelap. Tasbih itu pemberian dari kakeknya. Konon menurut cerita kakeknya, tasbeh itu diperoleh setelah melakukan ritual di makam keramat sebulan penuh di Kebumen. Kamid melilitkan tasbih itu di lehernya.Selain itu, Kamid juga membawa surat rekomendasi dari Ketua Dewan Pimpinan Cabang (DPC) salah satru parpol di Kabupaten Kebumen. Ada pula surat titipan dari seorang anggota veteran RI untuk menemui salah seorang capres yang akan didoakanya di Jakarta.Kamid mengaku datang ke Jakarta untuk memastikan bahwa dia akan berdoa di makam keramat untuk sang calon. Makam keramatnya ada di Kecamatan Mirit, Kabupaten Kebumen, Jawa Tengah. Namanya Makam Mbah Lancing. "Pak capres yang akan saya datangi ini juga suka berziarah ke sana," ujar Kamid kepada Warta Kota, Jumat (14/3/2014).Siang itu, Kamid sedang merapikan barang-barangnya. Dia bersiap untuk pergi ke markas Partai yang memberi order.Apabila sang capres sudah setuju didoakan, maka Kamid akan segera kembali ke Kebumen. Lalu bersiap berdoa di Makam Mbah Lancing. Tidak tanggung-tanggung, Kamid akan berada di makam itu sampai Pilpres selesai, yakni bulan Juli mendatang.Selama berada di makam, duda satu anak ini akan terus bersemedi. Dia akan berpuasa selama menjalani ritual bersemedi. Paling makan dan minum dua hari sekali atau pada malam hari saja. Setelah itu bersemedi lagi. Kemenangan caleg atau capres diperoleh dari dukungan suara dari alam gaib. Sebagai contoh, jumlah suara salah seorang caleg atau capres secara tiba-tiba bertambah dua atau tiga kali lipat, padahal kenyataanya suara dari pemilihnya tidak sebanyak itu.Menurut Kamid, sudah banyak para caleg dan pemimpin yang memakai jasa dirinya. Di kampung tempat Kamid tinggal, setiap tahun ada saja warganya yang dapat order ini. Upahnya macam-macam.Bahkan tahun 2009 lalu ada salah satu tetangga Kamid yang pernah mendapat mobil akibat sang caleg dapat kursi. Bahkan adapula yang terang-terangan meminta rumah apabila calegnya terpilih. "Kalau yang memberi uang sih banyak sekali," kata Kamid kepada Warta Kota. (Tribunnews)Saat ini, untuk jadi pendoa salah seorang capres di Makam Mbah Lancing. Kamid juga punya permintaan. Dia mengaku ada besaran dananya. Kamid menaruh permintaannya itu dalam amplop berwarna coklat. Tapi Dia mengaku tak meminta banyak, sebab dukungannya kepada sang capres atas dasar suka. Tapi apabila sang calon mau memberi rumah, mobil, bahkan tanah, Kamid tak akan menolaknya.Kamid mengaku sudah simpatik dengan sang calon sejak lama. Persisnya dari saat dia jadi Transmigran di Merauke tahun 1990-an. Ketika itu capres itu datang bersama almarhum Soeharto meninjau transmigran. Saat itu sang calon masih menjadi salah seorang petinggi ABRI.Dia menambahkan, sepekan lalu Kamid bermimpi. Dalam mimpinya, Kamid bertemu sang capres dan berjabat tangan. Dia menganggap itu hidayah.Diartikannya itu sebagai Allah menyuruhnya bertemu sang capres dan mendukungnya. Untuk melakukan semua ini, Kamid rela meninggalkan sawahnya. Dia membiarkan saudara-saudaranya yang menggarap sawahnya dulu. "Lagipula mereka mendukung saya," kata Kamid.