Find Us On Social Media :

Jangan Remehkan Sakit Kepala

By Agus Surono, Senin, 28 November 2011 | 12:00 WIB

Jangan Remehkan Sakit Kepala

Intisari-Online.com - Ini data dari negeri Paman Sam. Sebuah laporan yang tertuang di USA Today menyatakan bahwa lebih dari 3 juta penduduk Amerika Serikat masuk ruang gawat darurat dengan keluhan sakit kepala pada tahun 2008.Lebih dari 60 persen dari sakit kepala belum ketahuan jenis sakit kepalanya. Masuk migren atau sakit kepala biasa. Untuk mengetahui perbedaannya, kenali dan apa yang bisa kita lakukan terhadap kedua penyakit itu.

Migrain

Sekitar 1 dari 5 migrain berawal dengan "aura" - ada perubahan dalam pancaindera atau mengalami halusinasi. Kemudian migren biasanya berkembang dari rasa nyeri atau nyeri berdenyut-denyut pada salah satu sisi kepala di pelipis, bagian depan, atau belakang. Mual, muntah, dan sensitif terhadap cahaya dan suara juga sering mengiringi migren. Kondisi ini bisa berlangsung antara 4 dan 72 jam.

Saat migren menyerang, cobalah obat yang direkomendasi FDA ini: Advil Migraine atau Motrin Migraine Pain (keduanya obat ibuprofen) atau Excedrin Migraine (kombinasi dari aspirin, asetaminofen, dan kafein). Begitu Anda merasa baikan, segera temui dokter spesialis migren. Jangan ke dokter umum karena migren secara teknis merupakan sindrom saraf dan dapat sulit didiagnosis dan diobati.

Sakit Kepala Biasa 

Sakit kepala biasa (tension headache) merupakan hasil dari stres, kecemasan, kelelahan, atau kemarahan. Sakit kepala ini terasa seperti ada sensasi ditarik, ditekan, atau kontraksi di kedua sisi pelipis. Kondisi ini bisa berakhir dalam hitungan menit, namun bisa pula sampai seharian.

Atasi dengan meminum aspirin, Advil, Tylenol, atau Aleve dan kemudian istirahatlah dari apa pun yang membuat Anda stres dan temukan cara untuk santai.

Bicara soal sakit kepala, jangan sepelekan. Terlebih Anda mengalami gejala-gejala seperti di bawah ini. Bisa jadi Anda menuju ke arah stroke atau persoalan lain yang lebih serius. Segera ke dokter jika: