Serba-serbi Obat dan Berobat

Nur Resti Agtadwimawanti

Penulis

Serba-serbi Obat dan Berobat

Intisari-Online.com- Menyadari bahwa sakit bisa datang kapan saja, bahkan dalam waktu yang tidak kita duga, sudah semestinya obat menjadi salah satu hal penting yang tidak boleh terlewatkan dalam daftar panjang kebutuhan sehari-hari. Obat dapat dikatakan sebagai senyawa kimia yang sangat kuat. Alih-alih menyembuhkan sakit, penggunaan yang kurang tepat justru menjadi bumerang bagi kita.

Semakin banyak jenis obat dari berbagai produsen membuat kita harus lebih waspada dan melengkapi diri dengan segudang pengetahuan tentang obat dan bagaimana cara menggunakannya secara tepat dan aman. Saat berobat ke dokter, ada saat tertentu Anda ditanya "Apakah Anda alergi terhadap obat tertentu?". Artinya, Anda pun harus mengenali kesehatan diri Anda sendiri. Tanpa menunggu ditanya dokter, Anda harus bisa menjelaskan kondisi Anda, misalnya dengan mengajukan pernyataan maupun pertanyaan sebagai berikut, seperti yang tertera dalam buku Panduan Kesehatan Keluarga":

  1. Gejala-gejala yang ingin Anda hilangkan
  2. Riwayat alergi terhadap suatu obat ataupun adanya riwayat alergi dalam keluarga
  3. Bila hamil, ataupun sedang menyusui
  4. Anda sedang atau baru saja minum obat atau obat dari resep dokter untuk masalah kesehatan yang sedang dialami, alkohol, antasid, pil kontrasepsi, obat batuk, pil diet, obat pencahar, obat antisakit, obat tidur, bahkan vitamin dan zat mineral.
  5. Apabila sedang berdiet tertentu, misalnya rendah garam, gula.
Lalu, apa yang harus kita lakukan jika sudah menerima resep obat dari dokter? Jangan langsung pulang! Sangat dianjurkan Anda bertanya sedetail mungkin tentang obat yang Anda terima. Pertanyaan itu dapat seputar tentang nama obat, tujuan pemberian obat, cara pemakaian obat yang seharusnya tercantum pada label obat, dan efek samping serta cara mengatasinya. Apabila Anda belum merasa jelas dengan jawaban dokter, bertanyalah lagi. Jangan korbankan kesehatan Anda dengan malu bertanya pada dokter.

Setelah dirasa jelas tentang obat yang Anda dapatkan dari berobat, hal yang harus Anda pikirkan selanjutnya adalah bagaimana cara menyimpan obat yang benar. Penyimpanan obat yang tidak benar dapat membuat perubahan kimiawi yang menyebabkan obat menjadi tidak manjur atau terparahnya, dapat membahayakan. Masa penyimpanan obat pun tergantung pada kandungan dan cara penyimpanan. Obat dengan bentuk cairan paling cepat terurai karena bakteri dan jamur dapat tumbuh baik di lingkungan lembab. Hal ini menyebabkan waktu kadaluwarsanya singkat, misalnya, obat tetes mata.

Berikut ini ada beberapa tips menyimpan obat:

  1. Simpanlah obat terpisah dari bahan makanan dan jangan sampai memindahkan tempat obat ke bekas tempat makanan.
  2. Simpanlah obat di botol aslinya. Setiap obat memerlukan tempat tersendiri dari plastik atau gelas, warna gelap atau terang. Bila tempat tidak sesuai, obat akan rusak dan tentu saja tidak dapat digunakan lagi.
  3. Hindarkan dari panas, sinar, dan keadaan lembab. Misalnya, hindarkan sinar matahari.
  4. Jangan simpan di kulkas, kecuali ada petunjuk tertentu.
  5. Jangan menyimpan bermacam-macam jenis obat dalam satu tempat walaupun tempat aslinya dari bahan yang sama. Setiap obat harus disimpan dalam tempat aslinya, lengkap dengan labelnya.
  6. Simpanlah obat-obat yang diminum terpisah dari obat-obat luar (tidak melalui mulut, misalnya salep/krim).
  7. Berikanlah catatan pada masing-masing obat, terutama jika dalam keluarga mempunyai beberapa anak sehingga obat tidak tertukar.
  8. Simpanlah di luar jangkauan anak-anak agar tidak mudah dijangkau dan berakibat fatal.
Jika Anda merasa sudah lama tidak menggunakan obat yang ada pada kotak obat keluarga Anda, dan suatu ketika Anda membutuhkannya, periksalah baik-baik kondisi obat tersebut. Yang perlu diingat adalah bahwa semua obat akan mengalami perubahan dalam penyimpanan. Anda tidak boleh menggunakan obat yang telah melampaui tanggal kadaluarsa yang tertulis pada kemasan obat. Jika tidak tertera tanggal kadaluarsa, tetapi telah disimpan cukup lama, misalnya satu tahun, Anda harus membuang obat tersebut. Terakhir, buanglah obat segera jika terjadi perubahan warna atau bentuk.