Find Us On Social Media :

Hati-hati, Tato Dapat Menyebabkan Hepatitis C

By K. Tatik Wardayati, Sabtu, 11 Februari 2012 | 14:00 WIB

Hati-hati, Tato Dapat Menyebabkan Hepatitis C

Intisari-Online.com – Tato menjadi tren hingga semakin banyak orang terutama orang muda memiliki tato di tubuh mereka meskipun sebenarnya tato itu sulit dihilangkan. Jika Anda kebetulan menyukai tato tubuh atau jika punya rencana membuat tato, sekarang lebih baik bagi Anda untuk lebih berhati-hati. Karena, jika Anda membuat tato di tempat yang amatir, bukan hanya gambar saja yang Anda dapatkan, tetapi juga (mungkin) risiko Hepatitis C.

Kesimpulan ini berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan para peneliti yang tergabung dalam Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Amerika (CDC). Mereka melakukan penelitian sejak tahun 1994 dan kemudian mempublikasikan temuannya melalui jurnal Infeksi Penyakit Medis Klinis.

Dalam temuan mereka, seniman tato sering ceroboh dalam menggunakan tinta sehingga menyebabkan infeksi hati yang disebabkan oleh darah yang terkontaminasi tinta. Sebaliknya, jika dilakukan secara profesional, maka risiko penyakit ini bisa dihindari.

Hepatitis C merupakan masalah kesehatan utama bagi orang di Amerika Serikat. Sekitar 75 – 85% warga di sana memiliki infeksi kronis yang menyebabkan penyakit serius seperti sirosis dan kanker hati.

Virus hepatitis C menyebar dengan kontak darah dari darah orang yang terinfeksi. Gejala dapat diobati secara medis dan proporsi pasien dapat dibersihkan dari virus oleh pengobatan anti-virus dalam jangka panjang. Meskipun intervensi awal dapat membantu, orang dengan infeksi virus Hepatitis C sering mengalami gejala ringan, sebagai penyebab pengobatan.

Di Amerika Serikat, sekitar 18.000 terdapat kasus baru hepatitis C setiap tahun. Hampir semua dari mereka tertular penyakit itu ketika menyuntikkan obat ke dalam tubuh mereka dengan jarum yang terkontaminasi.

“Tato dan tindik dapat menularkan Hepatitis C dan infeksi lain saat menggunakan peralatan yang tidak streril,” kata Rania Tohme, seorang ahli epidemiologi dari CDC yang memimpin penelitian itu, seperti dilaporkan oleh Reuters Health. ”Orang harus menghindari pembuat tato tidak profesional untuk membuat tato atau tindik badan,” tambahnya.

Secara umum, menurut Tohme, pemilik tato yang tatonya dikerjakan oleh orang-orang tidak profesional berisiko Hepatitis C rata-rata dua atau empat kali lebih  tinggi daripada yang dilakukan oleh para profesional. Dalam catatan Tohme, tato di tubuh para tahanan di AS umumnya dilakukan oleh amatir sehingga menimbulkan risiko Hepatitis C.