Find Us On Social Media :

Oksitosin Tinggi, Hubungan Langgeng

By Ade Sulaeman, Minggu, 26 Februari 2012 | 15:00 WIB

Oksitosin Tinggi, Hubungan Langgeng

Intisari-Online.com - Untuk melihat seberapa lama suatu hubungan akan berlangsung dapat dilihat dari kadar “hormon cinta” dalam aliran darah pasangan yang baru saja memulai hubungan. Hormon cinta yang dimaksud adalah oksitosin. Hormon ini biasanya dikaitkan dengan ibu yang sedang melahirkan karena memang mampu membantu merangsang kontraksi pada rahim.Peneltian sebelumnya menunjukan bahwa sebuah semprotan oksitosin dapat meningkatkan interaksi pada pasangan. Hal ini dimungkinkan karena penggunaan oksitosin dapat meningkatkan beberapa komponen relasional tertentu ketika pasangan berada dalam tekanan atau masalah.Mengenai pengaruh oksitosin terhadap lamanya suatu hubungan berlangsung, penelitiannya dilakukan oleh para peneliti dari Bar-Ilan University di Israel. Mereka melakukan wawancara terhadap 60 pasangan yang 20 diantaranya baru memulai hubungan kurang dari 3 bulan. Pasangan diwawancarai secara terpisah mengenai pikiran, kekhawatiran, dan harapan mereka pada hubungan yang baru dimulai. Mereka juga diminta untuk menceritakan apa saja pengalaman positif yang telah mereka alami bersama pasangan.Sampel darah mereka pun diambil untuk melihat kadar oksitosin dalam aliran darah mereka. Sebanyak 43 orang yang belum memiliki pasangan juga dimintai sampel darahnya. Tentu saja untuk dibandingkan.Hasilnya menunjukan bahwa mereka yang baru memulai hubungan rata-rata memiliki kadar oksitosin yang lebih tinggi dibanding mereka yang belum memiliki pasangan, bahkan mencapai dua kali lipat. Hasil lainnya menunjukan bahwa pasangan yang masih bersama setelah enam bulan cenderung memiliki kadar oksitosin yang stabil selam enam bulan tersebut.Selain itu, pasangan yang masih bersama ini juga ternyata memiliki kadar oksitosin yang lebih tinggi dibanding pasangan yang sudah berpisah sebelum enam bulan. Ketika diwawancarai, pasangan dengan kadar oksitosin tinggi juga cenderung menunjukan perasaan yang penuh kasih sayang, seperti cara menyentuh atau cara menatap.Seperti juga perannya dalam mengikat hubungan orangtua dan anaknya, dalam pasangan yang baru memulai hubungan, hormon ini dapat berperan penting dalam tahap perkenalan. Hal ini dapat terjadi karena hormon ini meningkatan keterlibatan emosi-emosi yang positif dalam hubungan. Walaupun perannya hampir sama, ternyata kadar oksitosin pada pasangan yang baru memulai hubungan lebih tinggi dibanding pada orangtua yang baru melahirkan anaknya.Penelitian ini memiliki beberapa kekurangan. Salah satunya adalah ketidakjelasan apakah hubungan baru yang meningkatkan kadar oksitosin ataukah kadar oksitosin secara alami sudah tinggilah yang justru membuat hubungan mereka langgeng. Selain itu, penelitian ini juga belum bisa menjelaskan apakah kadar oksitosin dalam darah ini mencerminkan hal yang sama pada otak. Walaupun beberapa penelitian menyatakan keduanya memang saling terkait.