Penulis
Intisari-Online.com – Ginjal memiliki peran penting dalam sistem metabolisme tubuh manusia. Selain sebagai organ penyaring racun dan zat-zat sisa dalam darah, ginjal juga berfungsi menjaga keseimbangan volume dan komposisi cairan tubuh, mengatur keseimbangan asam-basa, konsentrasi elektrolit, dan pengaturan tekanan darah.
Terdapat sepasang ginjal pada tubuh manusia yang keduanya memiliki fungsi yang sama yakni menyaring racun dan zat sisa dalam darah kemudian mengeluarkannya melalui urine. Orang yang memiliki struktur berbentuk kacang ini terletak di perut bagian belakang yang berukuran 11 x 6 x 3 cm dan berat sebesar 180 gram.
Selain berfungsi untuk menyaring dan membuang zat-zat yang tidak diperlukan dan mempertahankan kandungan nutrisi dan mineral yang diperlukan tubuh, ginjal juga berperan dalam keseimbangan sirkulasi darah dalam tubuh, yakni dengan mengatur tekanan darah, memproduksi sel darah merah.
Batu ginjal, infeksi saluran kemih, hingga penyakit ginjal kronik merupakan beberapa gangguan yang disebabkan oleh berhentinya fungsi ginjal. Mereka yang pernah menderita batu ginjal, kadang akan timbul lagi di kemudian hari. Padahal pada penderita batu ginjal disarankan minum air putih yang banyak.
“Kalau itu yang terjadi, berarti batu ginjal yang dihasilkan adalah batu ginjal asam urat,” kata dr. Dharmeizar, Sp.PD-KGH, Ketua Perhimpunan Nefrologi Indonesia (PERNEFRI).
Kondisi lebih lanjut berkaitan dengan hilangnya fungsi ginjal adalah Chronic Kidney Diseases (CKD = penyakit ginjal kronis). Penyebab utama kegagalan fungsi ginjal adalah hipertensi dan diabetes, keduanya sangat berkaitan dengan pola makan dan gaya hidup.
Siapa sajakah yang berisiko terkena CKD?
Pencegahan dapat dilakukan dengan pemeriksaan kesehatan berkala ke dokter dan pemeriksaan laboratorium berkala, yang meliputi urine lengkap, ureum dan kreatinin, gula darah, serta kolesterol, LDL-kolesterol, trigliserid.
Bagaimana penatalaksaan bagi penderita CKD?