Duduk, Aktivitas Mematikan

Ade Sulaeman

Penulis

Duduk, Aktivitas Mematikan

Intisari-Online.com - “Duduk merupakan aktivitas yang mematikan.” Kalimat tersebut diucapkan Dr. James Levine, dari Mayo Clinic di Amerika Serikat dan dimuat di New York Times pada tahun 2011. Tentu saja bukan tanpa alasan. Beberapa temuan menunjukan bahwa duduk terlalu lama dapat mengganggu kesehatan, bahkan dapat meningkatkan risiko kematian.

Salah satu rujukannya adalah hasil penelitian yang dipublikasikan oleh jurnal Circulation pada tahun 2010. Salah satu temuan dari penelitian ini menunjukan bahwa duduk lebih dari satu jam sehari dapat meingkatkan risiko kematian hingga 11 persen. Penelitian yang melibatkan 9 ribu warga Australia ini juga menghasilkan temuan bahwa faktor-faktor risiko lainnya seperti usia, jenis kelamin, pendidikan, atau kebiasaan merokok tidak dapat mempengaruhi risiko kematian yang diakibatkan oleh duduk terlalu lama.

Penelitian lainnya juga menunjukan hasil yang mirip. Diterbitkan pada tahun 2010 oleh American Journal of Epidemiology, penelitian ini menemukan bahwa pria yang duduk enam jam sehari memiliki risiko kematian 20 persen lebih tinggi dibandingkan mereka yang duduk kurang dari tiga jam sehari. Sedangkan kaum wanita memperoleh angka 40 persen.

Walaupun sudah mengetahui risikonya, kita biasanya akan terpaksa duduk lama, terutama pekerja “kantoran”. Mengingat waktu kerja rata-rata delapan jam, walaupun diselingi istirahat, maka kurang lebih selama itulah kita duduk dalam sehari. Oleh karena itu, kita perlu sedikit mengakalinya. Berikut beberapa saran yang bisa dicoba: