Intisari-Online.com – Pola diet yang seimbang sebenarnya sudah mengandung cukup vitamin. Karena itu, umumnya anak tidak membutuhkan penambahan vitamin lagi. Namun, pada kondisi yang sangat jarang ada kalanya pemberian suplemen perlu dipertimbangkan, untuk anak vegetarian atau anoreksia misalnya.
Suplemen vitamin dan mineral pada dasarnya aman, tapi tetap saja bisa digolongkan sebagai obat, yang dapat menimbulkan efek racun, terutama vitamin larut lemak. Sebagian nutrien bisa membahayakan kesehatan bila diberikan sebagai suplemen (misalnya betakaroten dengan alkohol atau rokok). Mari kita simak efek yang bisa ditimbulkan oleh beberapa suplemen seperti dimuat pada Bayiku Anakku, berikut ini.
Vitamin A
Vitamin A yang berlebihan akan disimpan di dalam tubuh, dan ini bisa meningkatkan risiko cacat bawaan saat lahir, kerusakan hati, serta menurunkan kerapatan tulang yang selanjutnya menyebabkan kerapuhan tulang (osteoporosis).
Efek samping: Kebanyakan kasus keracunan vitamin A disebabkan karena konsumsi yang berlebihan. Efek samping itu biasanya berupa rasa mual (nausea) dan muntah, sakit kepala, pusing, penglihatan kabur serta gangguan koordinasi otot. Untuk itu, betakaroten yang bersumber dari tanaman umumnya dianggap lebih aman ketimbang tablet vitamin A. Keamanan suplemen betakaroten juga masih dipertanyakan.
Vitamin B6
Sebelum memutuskan untuk mengonsumsi vitamin ini, bicaralah dulu dengan dokter bila anak menderita gangguan usus (intestinal), penyakit hati, hipertiroiditas, penyakit stickle cell, anemia sel sabit atau bila anak baru saja melampaui suatu masa yang penuh stres akibat sakit berat, luka bakar, kecelakaan, atau baru mengalami operasi.
Efek samping: Vitamin B6 dosis tinggi, terutama di atas 250 mg/hari, dapat menyebabkan kerusakan saraf.
Vitamin C
Sebelum mengonsumsi vitamin C, bicarakan dengan dokter bila anak menderita batu ginjal, anemia sickle cell (anemia sel sabit), atau menderita kelainan bawaan penumpukan besi (juga bila orang dewasa menderita gout).
Efek samping: Mengonsumsi vitamin C dosis tinggi (> 2.000 mg/hari) bisa menyebabkan diare, nausea, sakit perut.
Vitamin D