Jangan Asal Makan Obat

Ade Sulaeman

Penulis

Jangan Asal Makan Obat

Intisari-Online.com - Di Indonesia, obat kerap diperjualbelikan dengan mudah. Terkadang, tanpa harus membawa resep dokter sekalipun, obat-obatan yang sebenarnya dijual terbatas dan dilabeli “harus dengan resep dokter” dapat diperoleh begitu saja.

Berdasarkan temuan sebuah penelitian yang didanai WHO-Bank Dunia, 43% penggunaan antibiotika dilakukan secara berlebihan. Hanya untuk mengobati Infeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA) ringan, 75 - 86% pasien menerima antibitoka, yang sebenarnya tidak perlu digunakan.

Apabila dirangkum, kesalahan-kesalahan yang dilakukan masyarakat Indonesia dalam menggunakan obat antara lain:

“Masalah penggunaan obat yang baik dan benar merupakan fenomena kompleks,” ujar Prof. dr. Rianto Setiabudy, farmakolog Universitas Indonesia dalam acara "Penggunaan Obat yang Baik dan Benar sebagai Tantangan Kesehatan Masyarakat" yang diselenggarakan GlaxoSmithKline di Jakarta.

Oleh karena itu, Prof. Rianto menekankan beberapa komponen penting dalam mengkonsumsi obat, yaitu menggunakan obat sesuai tujuannya (seperti tidak mengobati flu dengan antibiotika), dan memperhatikan (juga mematuhi) dosis dan cara menggunakan obat sesuai yang diinstruksikan dokter.

Selain itu, Prof Rianto juga menekankan untuk menggunakan obat sesuai dengan waktu yang ditentukan (misalnya obat TBC yang harus digunakan selama satu tahun), serta tersedianya obat-obatan yang biayanya terjangkau. Untuk yang terakhir, pihak yang paling disorot tentu saja pemerintah dan produsen obat-obatan.