Intisari-Online.com – Migrain tidak mematikan, tetapi jika tidak diobati akan sangat mengganggu produktivitas. Berbagai jenis terapi dapat dilakukan untuk mengobati migrain, mulai dari obat hingga aktivitas fisik seperti berolahraga dan melakukan hubungan seks. Berikut ini alternatif mengobati migrain, seperti dilansir dari The Sun.
- Suntik botoks. Badan POM Amerika Serikat (FDA) menyetujui penggunaan suntikan botoks untuk mengobati migrain. Beberapa bukti ilmiah membuktikan, injeksi efektif mengurangi migrain.
- Terapi gen. Menurut sebuah penelitian di Oxford University, faktor genetika menyebabkan 20% penderita migrain tidak bisa disembuhkan hanya dengan obat. Migrain memicu gen bernama Tresk dan diturunkan dari orangtua yang hanya dapat dihilangkan melalui terapi gen.
- Aspirin. Suntikan aspirin cair tampaknya menjadi terobosan baru untuk mengatasi migrain. Peneliti dari University of California membuktikan, aspirin menyuntikkan langsung ke dalam pembuluh darah bisa mengatasi migrain dengan cara yang lebih mudah dan lebih efektif.
- Relaksasi. Karena stres menjadi salah satu pemicu utama migrain, maka cara termudah mengobatinya adalah mengistirahatkan pikiran. Pergi berlibur adalah salah satu alternatif yang paling menyenangkan untuk mengatasi migrain.
- Stimulasi magnetik. Transcranial Magnetic Stimulation, penemuan baru dalam bentuk perangkat elektronik untuk melawan migrain. Ketika dimasukkan di kepala, alat ini akan menghasilkan medan magnet yang mengurangi kepekaan terhadap rasa sakit di kepala.
- Mematikan ponsel. Ada dua alasan mengapa ponsel dapat memicu migrain, salah satu yang membuat orang mudah stres adalah klien atau atasan di tempat kerja dapat menghubungi setiap saat untuk mendiskusikan pekerjaan. Alasan kedua, radiasi elektromagnetik yang dapat memicu migrain.
- Olahraga. Bagi sebagian orang, olahraga sebenarnya memicu migrain. Tapi bagi kebanyakan orang, olahraga ringan yang tidak terlalu melelahkan cukup ampuh untuk meredakan stres, baik untuk sirkulasi darah dan meningkatkan sistem kekebalan tubuh. Semuanya itu dapat meringankan gejala migrain.
- Batasi kafein. Kelebihan kafein merupakan salah satu pemicu migrain, sehingga disarankan tidak minum lebih dari 5 cangkir minuman kopi, teh, atau minuman ringan per harinya. Tetapi bagi mereka yang kecanduan kafein, berhenti minum kopi sekaligus juga dapat memicu migrain. Karena itu, yang perlu diperhatikan adalah porsi, seharusnya tidak berlebihan.
- Terapi seks. Terutama pada wanita, berhubungan seks secara teratur dapat mengurangi risiko migrain. Endorfin, hormon yang memberikan rasa nikmat ketika bercinta, adalah penghilang rasa sakit alami yang diproduksi dalam jumlah besar setiap kali orang-orang mencapai orgasme.
- Konsumsi suplemen zat besi. Anemia atau kekurangan darah dapat memicu migrain meskipun bukan salah satu faktor utama. Jika migrain disertai dengan gejala kelelahan, Anda bisa mencoba menambahkan suplemen atau makanan yang mengandung zat besi seperti hati ayam, dan sayuran hijau.