Intisari-Online.com - Satu lagi penelitian soal aktivitas duduk yang terlalu lama bisa mengakibatkan persoalan serius. Tak lama setelah membaca artikel ini, bisa saja Anda segera melapangkan kubikel dan melakukan push-up misalnya.
Diterbitkan di Archives of Internal Medicine, sebuah penelitian baru menganalisis 200.000 orang dan menemukan bahwa waktu yang lebih lama digunakan untuk duduk menyumbang peran dalam hal kematian mendadak. Sebagian karena hal itu meningkatkan risiko penyakit kardiovaskular.
Secara khusus, peneliti menemukan bahwa orang dewasa yang duduk selama 11 jam atau lebih angka risiko kematian dalam tiga tahun meningkat sebanyak 40 persen dibandingkan dengan mereka yang duduk kurang dari empat jam sehari.
Fakta yang ada rata-rata orang dewasa menghabiskan 90 persen waktu luangnya dengan duduk dan kurang dari separo yang memenuhi syarat minimum aktivitas fisik harian yang ditetapkan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), yakni 150 menit latihan aerobik dengan intensitas sedang atau 75 menit dengan intensitas berat setiap minggunya.
“Kita tahu bahwa kita butuh 10.000 langkah setiap hari, menurut Asosiasi Jantung Amerika,” terang Beth Ricanati, M.D, penasehat soal kesejahteraan YouBeauty. “Jika Anda duduk selama 11 jam atau lebih, musykil untuk memperoleh langkah sebanyak itu setiap hari.”
Baiklah jika Anda susah meninggalkan tempat duduk. Berikut ada saran-saran yang bisa Anda lakukan tanpa mengganggu terlalu banyak hari kerja Anda.
- Ambil pedometer. Sepuluh ribu langkah bukan jumlah yang sedikit, Butuh upaya untuk menuju ke sana. Dengan pedometer Anda sadar berapa banyak aktivitas fisik yang Anda lakukan selama sehari. Ikat pedometer dan gunakan itu sebagai insentif untuk bergerak lebih banyak.
- Duduk di atas bola pengobatan. Ini akan membantu memperkuat bagian tengah badan karena Anda harus bekerja secara aktif untuk bisa duduk di atasnya, yang berarti otot-otot perut dan punggung saling bergerak, tidak seperti duduk di atas kursi. Bola pengobatan juga bertindak sebagai isyarat visual untuk mengingatkan Anda untuk bergerak, menurut Ricanati.
- Bergerak di antara beberapa jeda. Bangun dan bergeraklah sepanjang hari. Daripada mengirim emailke rekan kerja, berjalanlah menghampiri dia dan sampaikan pesannya secara langsung. Jika rapat dengan dua tiga orang, lebih baik rapat di luar ruang yang mengharuskan Anda berjalan kaki daripada di ruang rapat. Selain bisa menghirup udara bebas, aktivitas tubuh mungkin menghasilkan ide yang lebih baik. Saran lain: isi botol air minum sesering mungkin sehingga Anda bisa bergerak dan menghindari badan dehidrasi. Juga pastikan ungtuk berjalan, baik di dalam atau di luar ruangan selama istirahat makan siang.
- Peregangan di meja Anda. Jeda sejenak dan lakukan push-up. Bisa juga peregangan ringan seperti tangan, kaki, dan punggung secara rutin selama bekerja. “Peregangan yang ringan membuat Anda mawas diri. Jika Anda berpikir Anda harus bergerak, Anda akan bergerak lebih banyak,” kata Ricanati.
- Berjalan ke kantor. Oke, jika tidak bisa berjalan secara penuh, parkirlah kendaraan jauh dari bangunan kantor. Atau jika menggunakan kendaraan umum, saran Ricanati, berhentilah beberapa halte dari kantor Anda dan berjalanlah. Bisa juga menggunakan tangga daripada lift atau eskalator.
“Apapun yang bisa Anda lakukan untuk tetap aktif sepanjang hari, lakukanlah,” kata Ricanati. “Kita sekarang menjadi masyarakat duduk. Kita menciptakan gaya hidup tak bergerak, sehingga kita harus kreatif untuk bergerak.”
Bagaimana dengan Anda? Berapa lama duduk dan berapa lama bergerak?