Find Us On Social Media :

Chiropractic Metode Pengobatan Tangan

By Awe Winarso, Selasa, 17 April 2012 | 17:04 WIB

Chiropractic Metode Pengobatan Tangan

Intisari-Online.com - Anda mengenal chiropractic? Ya, chiropractic merupakan metode penyembuhan dari berbagai keluhan atau gangguan kesehatan melalui media tangan. Metode ini bertujuan menghilangkan subluksasion, suatu keadaan ketika ruas-ruas tulang belakang mengalami suatu perubahan. Perubahan ruas-ruas tulang belakang ini yang membuat aliran saraf terganggu dan memicu banyak gangguan kesehatan dalam tubuh manusia. Cara kerja metode chiropractic melakukan koreksi dengan menekan persendian tulang belakang dan tubuh agar menjadi lurus untuk menghilangkan tekanan pada aliran saraf. Setelah tekanan yang mengganggu itu hilang maka tubuh kembali bekerja untuk menyembuhkan dirinya secara optimal. Pengobatan chiropractic ini sangat aman dan alami, karena tanpa obat atau bedah dan hanya dengan menggunakan tangan.

Metode chiropractic ditemukan pertama kali pada tahun 1895 oleh seorang dokter dari Amerika Serikat, Dr. Daniel Palmer. Chiropraactic punya dua asal kata yaitu cheiros dan practos (berasal dari bahasa Yunani) yang berarti menggunakan dengan tangan. Pada waktu itu Dr. Daniel Palmer mendapat seorang pasien yang mengalami kurang pendengaran bernama Harvey Lillard, karena cedera pada leher yang dialaminya. Palmer menemukan benjolan di tulang belakang pasien tersebut setelah melakukan pemeriksaan beberapa kali. Kemudian dia mencoba menyembuhkannya dengan memperbaiki ruas belakang pasien agar posisi ruas tulang belakangnya normal kembali. Ternyata usaha Palmer tidak sia-sia, pasien itu bisa mendengar lagi secara normal. Sejak saat itulah metode chiropractic mulai dikenal dan diterapkan dalam ilmu penyembuhan penyakit.

Mungkin banyak yang bertanya-tanya, kenapa harus ruas tulang belakang yang menjadi fokus utama dari metode chiropractic ini. Jawabannya, karena tulang belakanglah pusat dari seluruh kabel-kabel saraf pada tubuh manusia. Ada 31 pasang urat saraf dalam tulang belakang manusia yang mengatur organ tubuh. Dr Palmer berpendapat suatu pengobatan akan lebih efektif jika langsung tertuju pada “gardu induk” pusatnya (ruas tulang belakang). Meskipun fokus utama dari pengobatan ini adalah tulang belakang, namun bisa menyembuhkan penyakit paru-paru, lambung, liver, maupun masalah yang berkaitan dengan organ seksual. Seorang chiropractor - sebutan untuk ahli chiropractic - harus mendapatkan pendidikan formal setara dengan perguruan tinggi yang saat ini baru ada di Jepang, Kanada, Australia, dan Korea Selatan.

Pengobatan chiropractic sebenarnya aman bagi siapa pun. Terkecuali untuk penderita osteoporosis dengan usia di bawah 6 tahun serta di atas 65 tahun sebaiknya tidak menggunakan metode ini. Kalau kita mulai merasakan sesak nafas, lesu, mudah lelah, sulit berkonsentrasi, sering mengalami pegal pada otot serta leher kemungkinan tulang belakang kita sedang mengalami suatu masalah. Berhati-hatilah karena rasa sakit adalah suatu “alarm” bahwa ada sesuatu yang salah terjadi dalam tubuh kita.

Sepintas pengobatan chiropractic memang hampir mirip dengan tukang pijat. Akan tetapi, chiropractor dilengkapi dengan sebuah alat yang didesain khusus untuk menekan persendian. Menurut Dr. Anthony K. Dawson, D.C., chiropractor lulusan Palmer College of Chiropractic, Amerika Serikat, kaum wanita harus lebih berhati-hati dengan tulang belakangnya. Aktivitas seperti proses kelahiran bisa memicu gangguan tulang belakang. Bagi wanita sebaiknya hindari kebiasaan buruk yang memperlakukan punggung terlalu tegang, seperti duduk yang terlalu lama. (*)