Pasien yang Dibayar

Ade Sulaeman

Penulis

Pasien yang Dibayar

Intisari-Online.com - Bayangkan apabila seorang dokter memberikan uang kepada pasiennya dengan satu alasan: pasiennya berhasil mencapai target kesehatan, baik berupa penurunan berat badan, tekanan darah ataupun kadar gula dalam darah. Beberapa orang akan merasa diuntungkan dengan kondisi tersebut, padahal bisa saja tidak memberi pengaruh apa pun bagi kesehatannya.

Selama beberapa tahun, gagasan beserta beberapa penerapan dari konsep “pasien yang dibayar” ini menjadi perdebatan, termasuk di dalamnya ide agar dokter diberi uang apabila pasiennya sehat. Sedikit jawaban untuk perdebatan ini coba dijawab oleh Dr. Joanne Wu seorang dokter dari Portland, Amerika Serikat.

Wu mengawalinya dengan melihat suatu penelitian yang dilakukan di Inggris. Penelitian tersebut mengumpulkan data dari 500 ribu orang pasien. Dokter-dokter yang menangani pasien tersebut dijanjikan sejumlah uang apabila pasien mereka dapat menurunkan tekanan darah tingginya dalam periode tujuh tahun. Hasilnya tidak menunjukan adanya penurunan tekanan darah pasien.

Menurut penelitian tersebut, kebanyakan dokter-dokter tersebut tidak menaikan ataupun menurunkan kualitas pelayanannya, bahkan ditemui juga para pasien telah mengalami penurunan tekanan darah justru saat program dimulai. Lagipula, ditemui fakta bahwa tingkat tekanan darah yang ditargetkan terlalu rendah.

Hal yang sebaliknya juga tidak dapat dilakukan pada pasien yang berhasil meningkatkan kualitas kesehatannya. Pilihan ini hanya akan berlangsung efektif dalam jangka pendek, tapi tidak untuk jangka panjang. Oleh karenanya Wu lebih merekomendasikan insentif yang diberikan dalam bentuk diskon saat pasien berobat di rumah sakit.

Melalui diskon, biaya berobat akan berkurang. Selain itu, insentif bisa dilakukan dengan memberikan keringanan bagi mereka yang mengalami masalah dalam pembayaran biaya rumah sakit. Dengan cara ini, manfaat kesehatan dapat dirasakan dalam jangka panjang.

Salah satu cara yang disarankan Wu adalah dengan, “Mengawasi teknanan darah dan tingkat gula darah,” ujarnya. “Hal ini mudah dilakukan dan terbukti dapat menjaga level tekanan darah dan gula darah,” tambahnya. (myhealthnewsdaily)