Jangan Sampai Kehilangan Memori

K. Tatik Wardayati

Penulis

Jangan Sampai Kehilangan Memori

Intisari-Online.com – Kita pernah mengalami kehilangan memori jangka pendek. Lupa di mana menaruh kunci mobil, atau nama orang yang baru kita jumpai. Wajar. Kalau lupanya berlangsung terus, Anda perlu pergi ke dokter.

Kita dilahirkan memiliki bermiliar-miliar sel otak. Dengan bertambah usia sejumlah sel otak mati dan tidak ada gantinya. Saat bertambah usia, produksi zat kimiawi yang dibutuhkan sel-sel otak untuk bekerja, berkurang. Walaupun memori jangka pendek dan jangka panjang tidak selalu terpengaruh, tapi memori terbaru sering hilang dengan bertambahnya umur.

Ada tiga jenis memori digambarkan di bawah ini:

Kehilangan memori disebabkan banyak hal: efek sampingan obat, cedera di kepala, alkoholisme, atau stroke. Masalah pendengaran atau penglihatan dapat mempengaruhi memori. Kadang perempuan hamil punya masalah memori jangka pendek. Demensia (disebut juga senil atau pikun) juga menyebabkan hilangnya memori.

Penyakit Alzheimer merupakan bentuk demensia yang paling umum. Gejalanya mencakup hilangnya memori secara perlahan terhadap peristiwa baru dan kesulitan mempelajari informasi baru; cenderung mengulang-ulang ucapan, perbuatan, dsb., keliru menaruh benda-benda, bingung, dan kehilangan arah; kepribadian, kearifan, dan hubungan sosial menurun, makin pemarah, cemas, murung, bingung, dan gelisah.

Perawatan sendiri untuk memperbaiki memori, yang dapat dilakukan antara lain,

Pergilah ke dokter kalau khawatir kehilangan memori. (Mayo Clinic Guide to Self-Care)