Find Us On Social Media :

Carpal Tunnel: Tidak Kaku, Tidak Sakit

By K. Tatik Wardayati, Minggu, 10 Juni 2012 | 08:00 WIB

Carpal Tunnel: Tidak Kaku, Tidak Sakit

Intisari-Online.com – Tanpa disadari Anda punya banyak kesamaan dengan tukang daging, tukang roti, dan pembuat lilin. Kalau hobi atau pekerjaan Anda memanfaatkan kedua tangan, Anda perlu hati-hati dengan sindrom carpal tunnel.

Penyakit yang dapat dicegah dan diobati ini memiliki tanda awal yang jelas.

Carpal tunnel adalah jalan lintas antara pergelangan tangan dan tangan yang berisi dan melindungi saraf dan urat. Bila jaringan di carpal tunnel bengkak atau meradang, jaringan itu menekan saraf sehingga ibu jari, telunjuk, jari tengah, dan jari manis terasa sakit. Akibat tekanan yang berlebihan pada saraf ini, Anda akan mengalami gejala di atas. Kalau gangguan ini tidak diobati, akan terjadi kerusakan saraf dan otot.

Siapa saja yang berisiko? Mereka yang pekerjaan atau hobinya banyak menggunakan pergelangan tangan atau jari secara berulang-ulang, antara lain menekan, menggenggam sesuatu dengan kuat atau bekerja dengan alat-alat yang bergetar.  Mengetik, menjahit, bekerja di ban berjalan, bahkan posisi tidur dapat menimbulkan masalah tersebut. Anehnya, tidak semua orang yang melakukan aktivitas yang sama mengalami cedera itu.

Wanita lebih berisiko daripada pria. Penyakit tertentu seperti diabetes, artritis rematik, dan kehamilan memperbesar risiko. Untungnya, sindrom Carpal  tunnel pada wanita hamil akan hilagn setelah melahirkan.

Cara menghindarinya dengan istirahat sebentar, dipijat, minum ibuprofen, aspirin, atau obat antiradang yang dijual bebas dapat mengurangi gejala untuk sementara waktu. Tapi, yang paling penting dilakukan langkah-langkah ini.

Lakukan langkah di atas, tetapi kalau tetap sakit, mati rasa, tidak bertenaga lebih dari beberapa minggu, segera ke dokter. Mungkin tangan Anda akan dibidai, diterapi, disuntik, atau diberi obat. Kadang, diperlukan pembedahan. (Mayo Clinic Guide to Self Care)