Intisari-Online.com – Wanita merasa anggun serta bangga ketika mereka memakai sepasang sepatu hak tinggi yang indah. Ia akan merasa lebih feminin, dan terlihat lebih tinggi. Apalagi sepasang sepatu hak tinggi makin cantik melengkapi gaun pesta yang indah. Sepasang sepatu hak tinggi akan mendefinisikan bagaimana kepribadian wanita tersebut, termasuk bagaimana merawatnya. Namun, ada efek berbahaya dari sepatu hak tinggi ini. Efek buruk yang dirasakan seperti berikut ini.
- Postur. Memakai sepatu hak tinggi membuat posisi kaki semakin ke bawah, sehingga menempatkan lebih banyak tekanan pada kaki bawah. Ini memerlukan penyesuaian seluruh tubuh. Karena bagian bawah tubuh condong ke posisi depan, sehingga bagian atas harus bersandar ke belakang untuk menjaga keseimbangan. Tentunya ini mempengaruhi postur normal. Banyak wanita yang memakai sepatu hak tinggi mengeluhkan sakit punggung.
- Cara berjalan. Sepatu hak tinggi juga mempengaruhi cara berjalan. Setiap kali tubuh memberi tekanan pada kaki depan, kaki tidak dapat menempatkan cukup kekuatan di tanah saat berjalan. Pada gilirannya, tekanan akan berpindah pada otot-otot fleksor di kaki. Otot-otot bekerja lebih keras untuk memindahkan tubuh ke arah depan. Lutut juga dalam posisi menekuk sehingga ini pun mempengaruhi otot-otot lutut.
- Keseimbangan. Perlu banyak keterampilan keseimbangan sambil berjalan dalam sepasang sepatu hak tinggi. Kaki dan pergelangan kaki cenderung bergerak dalam posisi luar dan ini bisa mengakibatkan kehilangan keseimbangan.
- Punggung. Memakai sepatu hak tinggi dapat membuat datarnya vetebra lumbal (daerah dari ruas tulang belakang yang terletak di punggung bawah, yang paling menerima tekanan) bersama dengan perpindahan dari tulang belakang dada (daerah daeri ruas tulang belakang terletak di pertengahan dan daerah atas punggung, di tingkat yang sama seperti tulang rusuk) ke arah belakang. Karena bagian atas tubuh membungkuk ke depan, tubuh mencoba untuk menjaga keseimbangan dengan mengurangi kurva depan dari punggung bawah. Keselarasan ini tidaklah sehat dan menyebabkan nyeri punggung.
- Pinggul. Ketika kaki tetap dalam posisi ke bawah, ini membuat kehilangan kekuatan untuk membuat gerakan maju. Hal ini membawa otot-otot fleksor pinggul di bagian atas paha memfasilitasi gerakan tubuh. Jika terlalu sering bisa menyebabkan pemendekan atau kontraktur otot-otot, yang semakin mengarah merata dari tulang belakang.
- Lutut. Wanita yang sering memakai sepatu hak tinggi berisiko lebih besar menderita osteoartritis. Memakai sepatu hak tinggi membuat lutut dalam posisi membungkuk sambil tulang kering bersandar ke dalam. Bagian dalam lutut, yang merupakan daerah untuk osteoartritis, mengalami tekanan yang cukup besar. Sepatu hak tinggi meningkatkan kesenjangan antara lutut dan lantai sehingga memberikan tekanan lebih besar pada lutut. Inilah alasan bisa terkena osteoartritis.
- Pergelangan kaki. Sendi pergelangan kaki kehilangan daya untuk memfasilitasi gerakan karena penggunaan sepatu hak tinggi. Tinggi tumit lebih pendek dari otot betis. Otot-otot ini tidak dapat bekerja dengan baik sambil mendorong kaki untuk bergerak maju.
- Kaki. Kaki menderita kerusakan maksimal karena sepatu hak tinggi. Bagian bawah kaki depan mengalami tekanan yang signifikan, namun tetap dalam posisi ke bawh. Tekanan pada bagian bawah kaki depan meningkat sekitar 76% dengan penggunaan sepatu hak tinggi yang memiliki ketinggian 7 cm. Tekanan ekstra pada kaki dapat menyebabkan kelainan bentuk.
- Kulit. Kotak kaki yang sempit meruncing di sepatu hak tinggi erat menampung kaki. Inilah yang menyebabkan kram, kapalan, dan lecet.
Mengingat efek bahayanya pada pemakaian sepatu hak tinggi, lebih baik para wanita membatasi penggunaannya. Pakailah saja pada acara-acara khusus. Penggunaan secara terus-menerus dapat mengakibatkan penyakit kronis. Hak tinggi sekitar 3 cm masih dapat digunakan untuk keperluan sehari-hari. (*)