Intisari-Online.com - Hampir separo penduduk Amerika mengonsumsi setidaknya satu soft drink setiap hari, dan rata-rata minum soda 2,6 gelas per hari. Begitu hasil jajak pendapat yang dilakukan Gallup.
Mengapa kita harus peduli? Soda reguler mengandung fruktosa tinggi yang bisa melipatgandakan jumlah lemak tubuh yang disimpan di hati, di tulang, dan di dalam darah. Begitu menurut penelitian di Denmark. Soda diet pun tak lebih bagus. Itu menjelaskan mengapa penelitian terpisah dari Universitas Miami mengindikasikan konsumsi soda harian – bahkan jika Anda minum soda diet – meningkatkan risiko penyakit jantung sampai 43 persen.
Kami berharap Anda memahami hal itu, minum soda sangat jelek untuk jantung dan usus. Lalu, bagaimana Anda bisa menghentikan konsumsi soda?
- Kurangi perlahan-lahan. Itulah saran Heidi Grant Halvorson, Ph.D, penulis buku Succeed: How We Can Reach Our Goals. Menurutnya, berhenti secara mendadak cenderung gagal. Kurangilah konsumsinya sedikit demi sedikit, katakanlah 20 persen per dua minggu. Lalu, gantilah pengurangan itu dengan minum air putih atau alternatif lain yang menyehatkan. “Mengganti dengan minuman alternatif membuat Anda dua atau tiga kali lebih kuat menahan godaan,” katanya.
- Jauhkan dari jangkauan. Dengan mengganggu kebiasaan Anda minum soda membuat Anda lebih sadar konsumsi soda Anda dan cenderung Anda menganggap sebagai tindakan membuang-buang waktu, kata Halvorson. Selalu menyediakan soft drink di sisi kanan meja kerja Anda setiap hari? Pindahkan ke sisi kiri, atau ke tempat yang jauh dari jangkauan, untuk menghindarkan pikiran akan meneguk soda, saran Halvorson.
- Tandai di kalender. Butuh waktu 66 hari untuk mengubah atau membentuk perilaku-jangka panjang yang baru. Begitu temuan penelitian dari University College London. Tidak mudah memang, tapi jika Anda sudah berbulat tekad tak minum soda pada akhirnya Anda akan bebas dari kebiasaan buruk itu, kata Halvorson. (menshealth.com)