Penulis
Intisari-Online.com – Sebuah penelitian baru menemukan, wanita yang menderita migrain lebih cenderung memiliki lesi otak – struktur abnormal atau fungsi otak – daripada mereka yang tidak menderita sakit kepala.
“Kami menemukan perubahan volume otak yang lebih tinggi pada wanita yang mengalami migrain. Sayangnya, tidak ada bukti kuat hubungan antara tingkat serangan migrain atau faktor lain yang berhubungan dengan lesi,” kata Dr. Mark Kruit, peneliti dari Leiden University Medical Center di Belanda, seperti dilansir Health.
Hasil penelitian, yang diterbitkan dalam American Medical Association menunjukkan perubahan otak, yang disebut hiperintensitas zat putih, yang diduga disebabkan oleh kurangnya oksigen dalam sel (ischemia). Menurut peneliti, lesi ini merupakan indikasi penyakit aterosklerosis, stroke iskemik, dan penurunan kognitif.
Wanita lebih rentan terhadap migrain daripada pria. Penelitian sebelumnya menjelaskan migrain dipengaruhi oleh hormon estrogen pada wanita. Penelitian ini juga merupakan tindak lanjut dari penelitian sebelumnya yang diterbitkan pada tahun 2004.
Migrain bukanlah penyakit ringan yang dapat Anda abaikan. Migrain dapat disebabkan oleh beberapa faktor, seperti penyakit jantung, obesitas, tekanan darah tinggi, kolesterol tinggi, merokok, dan kurang olahraga.