Find Us On Social Media :

Semakin Tua 'Multitasking' Menjadi Susah

By Ade Sulaeman, Senin, 21 Januari 2013 | 10:06 WIB

Semakin Tua 'Multitasking' Menjadi Susah

Intisari-Online.com - Dalam sebuah penelitian di Jepang ditemukan bahwa otak manusia yang lebih tua melakukan lebih banyak aktivitas pada bagian frontal ketika melakukan berbagai hal secara bersamaan dibandingkan otak pada manusia yang lebih muda. Daerah frontal berperan dalam mengendalikan aktivitas-aktivitas yang kompleks, seperti ingatan, perhatian, dan perencanaan.

Peningkatan aktivitas di area tersebut menunjukkan bahwa melakukan beberapa pekerjaan bersamaan lebih menuntut kerja mental untuk mereka yang sudah tua. Hal ini pada gilirannya mungkin terkait dengan seluruh penuruan fungsi otak seiring bertambahnya usia seseorang.

Penelitian ini sendiri melibatkan 20 kaum muda berusia 21 hingga 35 tahun dan 15 kaum tua berusia 69 hingga 87 tahun. Mereka menggunakan suatu alat untuk mengukur jumlah darah yang mengalir di bagian frontal. Pengukuran dilakukan saat mereka melakukan satu dari tiga aktivitas: aktivitas secara fisik, aktivitas secara mental, dan melakukan keduanya secara bersamaan.

Pada semua peserta ditemukan darah yang mengalir ke daerah frontal meningkat saat melakukan aktivitas mental maupun saat melakukan dua aktivitas bersamaan. Peningkatan aktivitas pada daerah tersebut terlihat dari aktivitas di sel otak yang mendorong laju darah yang lebih tinggi. Sebagai perbandingan, aliran darah menuju daerah frontal tidak mengalami peningkatan saat melakukam aktivitas fisik.

Para peneliti menemukan perbedaan yang besar pada kedua kelompok saat melakukan dua tugas bersamaan: kaum tua mengalami laju darah yang lebih banyak ke daerah frontal dibandingkan kaum muda. Peningkatan laju darah ini berlangsung lebih lama pada individu-individu yang lebih tua.

"Temuan ini menunjukkan bahwa orang-orang yang lebih tua membutuhkan peningkatan aktivasi prefrontal cortex (daerah bagian depan otak) dalam upaya menjaga kemampuan mereka dalam melakukan aktivitas fisik maupun mental,” para penelitia tersebut menyarankan. (MyHealthNewsDaily)