Jenis Kelamin Berpengaruh Pada Pengobatan

K. Tatik Wardayati

Penulis

Jenis Kelamin Berpengaruh Pada Pengobatan

Intisari-Online.com – Entah itu bentuk fisik, alam, atau sesuatu yang disukai, jelaslah pria dan wanita adalah makhluk yang berbeda. Kebutuhan keduanya pun berbeda. Baru-baru ini para peneliti menemukan, pria dan wanita pun memerlukan perawatan kesehatan yang berbeda.

Sebuah penelitian dilakukan oleh Giovannella Baggio dari Padua University Hospital, Italia, menunjukkan adal lima perbedaan yang harus diperhatikan dalam perawatan kesehatan pria dan wanita, yaitu di bidang penyakit jantung, kanker, penyakit hati, osteoporosis, dan bidang farmasi.

Karena penyakit jantung sering dikaitkan dengan pria, gejala pada wanita akhirnya sering diabaikan. Pada pria, gejala penyakit jantung seperti sesak dada disertai nyeri di lengan kiri. Gejala pada wanita berbeda. Wanita biasanya mengalami pusing dan nyeri di perut dan tubuh bagian bawah. Ketika seorang wanita mengalami serangan jantung, konsekuensinya akan lebih parah daripada pria.

Karena gejala penyakit jantung berbeda dengan apa yang dialami oleh pria, biasanya gejala pada wanita sering diabaikan. Akhirnya kurangnya perawatan dini menyebabkan wanita mengembangkan kondisi yang lebih fatal ketika mengalami serangan jantung.

Para peneliti juga menemukan tidak ada perbedaan pria dan wanita dalam hal kanker dan penyakit hati. Selain gejala yang berbeda, lokasi penyakti dalam tubuh pun berbeda antara pria dan wanita. Demikian dilansir dari Red Orbit.

Penelitian tentang osteoporosis baru-baru ini juga menemukan gejala spesifik hanya dialami oleh wanita. Ini menyebabkan osteoporosis menjadi lebih terfokus pada wanita. Meskipun pria juga dapat mengalami osteoporosis. Gejala keropos tulang pada pria biasanya diabaikan dan kemungkinan untuk pulih jadi berkurang karena kurangnya pria menanggapi perawatan.

Pada akhirnya, Baggio dan timnya menunjukkan efek dan reaksi yang berbeda yang ditunjukkan oleh pria dan wanita terhadap pengobatan. Beberapa jenis obat dapat diterima dan menunjukkan efek yang berbeda tergantung pada jenis tubuh, tingkat penyerapan, dan perbedaan hormonal.

Hasil penelitian ini diharapkan dapat membuat para profesional kesehatan lebih berhati-hati ketika berhadapan dengan pasien pria dan wanita. Mereka perlu mempertimbangkan perbedaan gender ketika memeriksa penyakit tertentu pada pasien dan memberinya obat.