Kematian Jantung Mendadak Belum Tentu Serangan Jantung

Ade Sulaeman

Penulis

Kematian Jantung Mendadak Belum Tentu Serangan Jantung

Intisari-Online.com - Selama ini masyarakat menganggap kematian jantung mendadak (sudden cardiac death) selalu disebabkan adanya serangan jantung. Padahal, tutur Dr Stanley Chia, ahli jantung dari Mount Elizabeth Medical Centre dan Gleneagles Medical Centre, kenyataannya tidak selalu demikian.

Secara medis, serangan jantung dijelaskan sebagai suatu keadaan ketika pasokan darah ke otot jantung sangat terhambat karena mengalami gangguan akibat adanya kerusakan pada otot jantung. Oleh karenanya serangan jantung “biasa” menjadi penyebab terjadinya kematian jantung mendadak.

Namun, tidak semua kematian jantung mendadak disebabkan oleh serangan jantung. “Dalam beberapa kasus, terbukti bahwa penurunan darah dan oksigen yang tidak menyebabkan kerusakan otot jantung, dapat menimbulkan ketidakstabilan listrik di jantung dan menyebabkan kematian jantung mendadak,” jelas Chia.

Gangguan jantung tanpa adanya penyempitan pembuluh darah jantung tidak hanya terjadi pada mereka yang berusia lanjut. Golongan muda yang berusia kurang dari 35 tahun pun dapat menderita gangguan jantung seperti ini.

Chia juga menekankan fakta yang menunjukkan bahwa risiko serangan jantung meningkat hingga 5 kali lipat saat seseorang menjalani latihan fisik yang berat. Namun, risiko kematian karena melakukan latihan fisik yang berat hanya terjadi para kurang dari 1 per 100 ribu individu muda dan 6 per 100 ribu individu paruh baya.

Meski demikian, memperhatikan pola dan tingkat olahraga penting untuk dilakukan, untuk menjaga diri dari kemungkinan serangan jantung yang mungkin saja menyebabkan kematian jantung mendadak.