Penulis
Intisari-Online.com - Memberikan ASI eksklusif pada anak memang sudah sedari lama didengungkan sebagai suatu kebiasaan yang baik. Terlebih dari hasil analisis terhadap 34 ribu orang yang lahir pada tahun 1950 sampai 1970 diperoleh kesimpulan, mereka yang diberi ASI kemungkinan meraih sukses 24 persen lebih baik dibanding yang tidak diberi ASI ekslusifmendapat kemungkinan sukses 24% dan naik kelas sosial.
Dari yang diteliti, bayi yang lahir pada tahun itu kemudian dicek pekerjaan apa yang mereka punyai pada usia 33 atau 34. Penelitian yang terbit dalam jurnal medis Archives of Disease in Childhood Today, juga memunculkan fakta yang sudah diketahui banyak bahwa menyusui membuat bayi sehat lahir dan batin. Mereka yang dicek ketika sudah berusia 33 - 34 dilihat apa jenis pekerjaannya serta apakah naik kelas sosial karena pekerjaan tersebut untuk menentukan apakah sang bayi sukses di masa dewasa.
Penelitian mengenai efek jangka panjang menyusui memang masih sedikit. Professor Amanda Sacker, direktur International Centre for Lifecourse Studies in Society and Health di University College London mengungkapkan. Fakta lain mengenai ASI adalah melindungi anak dari infeksi serta bayi yang disusui akan memiliki risiko rendah obesitas.
Kesimpulan lain dari penelitian ini adalah bahwa kombinasi kontak fisik bayi dan ibu serta nutrisi dari ASI membuat sang bayi menjadi cerdas di kemudian hari. Sebanyak dua pertiga dari mereka yang lahir tahun 1958 telah disusui, tetapi jumlahnya menurun pada tahun 1970 dengan perubahan sosial yakni banyaknya perempuan yang bekerja. (The Guardian)