Kerja Malam Gandakan Risiko Kanker Payudara

Moh Habib Asyhad

Penulis

Kerja Malam Gandakan Risiko Kanker Payudara

Intisari-Online.com - Bekerja di malam hari bukan tanpa risiko, terutama bagi perempuan. Peneliti dari Kanada mengungkapkan, bekerja waktu malam lebih dari 30 tahun berisiko melipatgandakan kanker payudara pada perempuan. Dalam penelitian tersebut, sebanyak 1.134 perempuan dengan bawaan kanker payudara dan 1.179 perempuan tanpa penyakit, terlibat di dalamnya.

Hasilnya, seperti yang diterbitkan dalam jurnal Occupational and Environmental Medicine,mereka yang rata-rata adalah para perawat, pembersih, pembantu rumah tangga, penjaga toko, dst., yang bekerja pada malam hari, lebih berisiko terkena kanker payudara dari pada mereka yang bekerja siang hari.

Metode yang dipakai oleh peneliti tersebut meliputi pengecekan riwayat hidup, pekerjaan, dan pola hidup. Peneliti juga langsung meninjau catatan-catatan dari rumah sakit perihal kesehatan mereka. Hasilnya, sepertiga dari mereka yang terkena, mengaku memiliki riwayat bekerja shift malam.

Sejatinya, para ahli memang sudah mewanti-wanti kepada mereka yang memiliki shift malam. Meski demikian, ia tidak lantas menjadi tolok ukur pasti, karena semuanya masih sebatas hepotesa yang bisa diperdebatkan. “Dari beberapa temuan memang hampir sama hasilnya. Meski ada beberapa bukti yang mengaitkan peningkatan kanker dengna shift malam, bukti itu belum cukup memastikan dan memberikan pesan kesehatan untuk para pekerja,” ujar Dr. Jane Green dari Universitas Oxford.

Meskipun demikian, tentu saja ini semacam peringatan bagi mereka yang terrlalu sering menghabiskan masa kerja di malam hari. Dr. Hannah Bridges dari Breakthrough Breast Cancer menambahkan, “Ini merupakan salah satu dari beberapa penelitian yang menunjukkan bekerja malam berisiko buat kanker. Meski demikian, kami tetap berharap para perempuan tidak lantas panik, sebelum benar-benar memastikan bahwa bekerja malam adalah penyebabnya.”

Yang harus diwaspadai adalah bahwa pekerja malam memang menyebabkan gaya hidup yang kurang sehat. Yang dengan sendirinya dapat meningkatkan terjadinya kanker payudara. Oleh karena itu, yang perlu dilakukan adalah selalu menjaga pola hidup serta kesehatan. Hitung-hitung mencegah terjadi sesuatu yang tak diinginkan.

Dalam hal ini adagium lama tampaknya sungguh benar, “mencegah lebih baik dari pada mengobati”. (The Guardian)