Find Us On Social Media :

Biduan Pemilu, Sekali Manggung Dapat Puluhan Juta

By Moh Habib Asyhad, Rabu, 2 April 2014 | 19:00 WIB

Biduan Pemilu, Sekali Manggung Dapat Puluhan Juta

Intisari-Online.comMeski sangat musiman, pesta Pemilihan Umum sangat berpotensi untuk mendatangkan penghasilan yang menggiurkan. Tidak hanya para penjual atribut dan pernak-pernik pemilu, pesta lima tahunan ini juga menjadi ladang basah bagi para biduan pemilu. Viola Arsa salah satunya. 

Viola Arsa sejatinya bukanlah nama aslinya. Jika mengacu pada akta kelahirannya, perempuan 24 tahun ini bernama Dwi Permata. Nama Viola Arsa dipilihnya sebagai pendongkrak karirnya sebagai biduanita.

Seperti yang dilansir oleh Tribunnews.com, Viola menyebut Pemilu seumpama panen raya. Ia bisa mendulang puluhan juta rupiah dalam sekali manggung. “Tentu saja pemasukannya lebih daripada hari-hari biasa. Bisa dipastikan, hampir setiap hari ada tawaran manggung untuk kampanye,” ujar Viola.

Tidak hanya satu partai saja, Viola mendaku telah diundang oleh banyak partai sebagai biduan pemilu. Sebut saja Partai Persatuan Pembangunan, Partai Kebangkitan Bangsa, Partai NasDem, dan juga Partai Demokrat. Untuk kelancaran jadwal, terkadang Vioala menggunakan jasa menejer pribadi, terkadang juga langsung dengan panitia. Seperti pada kampanye Demokrat beberapa hari yang lalu, Viola tidak memakai manajer, soalnya sudah kenal dengan panitianya

"Biasanya penyanyinya berdua, ini aku cuma sendiri sama manager aku. Aku di Jakarta ini sudah dua kali, lainnya di luar kota. Untuk luar kota, aku pernah nyanyi di Berau, Tegal, sama Cianjur," tutur Viola, sang biduan pemilu.

Mengenai honor yang diterimanya, untuk sekali manggung di Jakarta dalam acara kampanye, ia mendapat bayaran sebesar Rp4 juta yang langsung masuk ke kantong pribadinya. Sedangkan di luar kota, bisa sampai Rp15 juga hingga Rp20 juta, namun belum dipotong oleh management.

"Biasanya management potong 20 persen saja sih. Aku sampai sekarang belum ada sampai Rp100 juta, ya sekitar Rp50 juta lebih lah," ucapnya.

Sebagai seorang penyanyi “panggilan”, Viola mengaku selalu bersikap profesional dalam pekerjaannya. Ada kekhawatiran perlakuan tidak senonoh dari orang-orang partai. Viola mempunia prinsip: selama ia berlaku sopan tentu orang lain—termasuk orang-orang partai—tidak ada berpikir macam-macam terhadapnya.

"Belum pernah ‘plus-plus’. Tergantung penyanyinya sih. Kalau aku pribadi, profesional aja. Kalau kita kasih kode-kode atau apa nanggepinnya, ya bisa. Yang penting profesional, bisa sukseskan acara," ujar Viola.