Penulis
Intisari-Online.com -Setelah berhasil mengeluarkan mandatori wajib menggunakan kamera belakang sebagai perlengkapan standar mulai 2018, kini Lembaga Nasional Administrasi Keselamatan Lalu Lintas dan Jalan Raya (NHTSA) diAmerika Serikat, diusulkan untuk mengeluarkan satu regulasi baru. Mengusulkan mengganti fungsi kaca spion dengan kamera.Usualan itu didorong oleh konsorsium terdiri dari beberapa merek mobil besar, seperti VW, Toyota, General Motors, dan Tesla, yang meminta regulator untuk memperbolehkan mobilnya menggunakan kamera sebagai pengganti kaca spion.(Baca juga:Dilema Pengemudi Pada Teknologi)Selain lebih fleksibel dari segi desain, fungsi kamera sebagai spion juga bisa mengurangi area tak terlihat (blind spot). Sebab, daya tangkap lebih luas, yang menjadi kelemahan spion selama ini.VW sudah mulai menggunakan teknologi ini pada mobil ultra iritnya, XL1, tapi tidak bisa dijual di AS karena tidak memenuhi standar keselamatan di negara itu. Pasalnya, lembaga Standar Keselamatan Kendaraan AS (FMVSS), mewajibkan semua mobil yang dipasarkan memiliki kelengkapan sepasang spion.Merek lain, Tesla juga sudah memperkenalkan Model X yang juga sudah menggunakan kamera sebagai pengganti kaca spion."Memang hal ini bisa diubah, tapi butuh waktu yang panjang," jelas Elon Musk,Chief Executive OfficerTesla, dilansirInautonews(3/4/2014).(Baca juga:Percayakan Pada Sang Pengemudi)Perkumpulan merek otomotif itu berharap NHTSA mau mengubah regulasi baku yang berlaku saat ini. Honda juga sudah melengkapi Accord 2013 dengan sistemLaneWatch, yang tetap menyediakan spion. Namun tetap dilengkapi dengan kamera yang berguna memantau adanya kendaraan lain yang masuk dalamblind spotdan menginformasikan pada pengemudi. (Agung Kurniawan/ Kompas)