Pengamat: PDI-P Setengah Hati Dukung Jokowi

Ade Sulaeman

Penulis

Pengamat: PDI-P Setengah Hati Dukung Jokowi

Intisari-Online.com - Pengamat Politik Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) Ikrar Nusa Bakti menilai internal Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P) tidak sungguh-sungguh dalam mendukung Joko Widodo alias Jokowi sebagai calon presiden. Menurut Ikrar, hal itu yang membuat PDI-P tidak mendapatkan suara maksimal pada pemilu legislatif kemarin.

"PDI-P masih setengah hati mencapreskan Jokowi. Saya bilang, saingan PDI-P bukan partai lain, tapi saingannya adalah di internal partai mereka sendiri," kata Ikrar di Media Centre LIPI di Jakarta, Kamis (10/4/2014).(Baca juga:Prabowo Siap Koalisi dengan Partai Manapun, Termasuk PDI-P)

Ikrar menilai, penetapan Jokowi sebagai capres terlambat dilakukan oleh PDI-P. Akibatnya, efek Jokowi tidak terlalu signifikan terhadap perolehan suara PDI-P. Berdasarkan hasil hitung cepat berbagai lembaga survei, PDI-P hanya mendapatkan sekitar 19 persen suara atau jauh dari yang ditargetkan, yakni 27 persen.

"Musuh besar PDI-P bukan Prabowo dan Gerindra, tapi PDI-P sendiri. Contohnya, ada tarik-menarik sehingga deklarasi Jokowi baru dilakukan hampir tiga minggu sebelum pileg diadakan," ujar Ikrar.(Baca juga:Melihat Hasil Pileg, Inilah Tiga Capres Menurut LSI)

Sebelum deklarasi Jokowi, menurutnya, sosok yang selalu ditonjolkan oleh internal PDI-P adalah sang Ketua Umum Megawati Soekarnoputri dan putrinya, Puan Maharani. Akibatnya, menurut dia, banyak masyarakat masih belum menyadari kalau Jokowi merupakan capres dari PDI-P.

"Kampanye juga tidak gencar. Hanya melalui siaran iklan di televisi orang bisa tahu siapa didukung oleh siapa. Kampanye yang mengusung Jokowi sebagai capres PDI-P cuma dua hari dilakukan dan itu pun saya perhatikan hanya lewat radio," jelas dia.

Seperti diberitakan, dukungan terhadap pencapresan Jokowi lebih banyak disuarakan oleh berbagai kelompok di luar PDI-P. Bahkan, ketika Jokowi diserang oleh berbagai lawan politik belakangan ini, elite PDI-P tak banyak berkomentar. (Ihsanuddin/kompas.com)