Find Us On Social Media :

57 Juta Orang Indonesia Buang Air Besar Sembarangan

By Birgitta Ajeng, Senin, 14 April 2014 | 10:00 WIB

57 Juta Orang Indonesia Buang Air Besar Sembarangan

Indonesia memiliki tantangan besar dalam mengatasi masalah sanitasi dasar bagi rakyatnya. Dari data Bank Duniadiketahui, setengah populasi masyarakat perdesaan Indonesia tidak memiliki akses sanitasi yang layak.

Menurut Bank Dunia, 57 juta orang Indonesia buang air besar (BAB) sembarangan, dan 40 juta orang diantaranya tinggal di perdesaan. Rodgigo Chaves, Kepala Perwakilan Bank Dunia Indonesia, mengatakan pihaknya akan terus mendukung upaya pemerintah Indonesia meningkatkan akses sanitasi.

Hal itu akan dilakukan melalui proyek-proyek air bersih dan sanitasi yang menerapkan pendekatan programatik skala kabupaten/kota.

“Pendekatan ini memperkuat lembaga-lembaga pemerintah daerah dan menggalang kerjasama antar para pemangku kepentingan untuk mewujudkan perubahan perilaku sanitasi dan peningkatan pasokan produk-produk sanitasi melalui penguatan pasar,” ujar Chaves dalam keterangan resminya Jumat (11/4/2014).

(Baca juga: 11.000 Ton Tinja Terbuang Setiap Hari)

Bank dunia rencanya akan bekerja sama dengan semua pemangku kepentingan untuk mengembangkan rencana dengan fokus global dan berkelanjutan serta komitmen untuk sanitasi dan air untuk semua.

Jim Yong Kim, Presiden Kelompok Bank Duniamengatakan, Bank Dunia akan bekerja sama dengan Menteri Keuangan, Menteri Pendidikan, dan Menteri Kesehatan guna menyukseskan program-program Bank Dunia dalam menyelesaikan permasalahan sanitasi tersebut.

Kelompok Bank Dunia dan PBB akan berkolaborasi dengan organisasi seperti WaterAid, Toilet Hackers, Global Poverty Project, dan ONE DROP.

(Baca juga: Saatnya Peduli Sanitasi)

Selain itu, Kelompok Bank Dunia akan memperluas jaringan kerjasama dengan para pemangku kepentingan, termasuk dengan tokoh dan pimpinan dari sektor swasta, yang berminat memahami peran dalam peningkatan layanan.

Selama tujuh tahun terakhir, Kelompok Bank Duniatelah menyalurkan lebih dari 3 miliar dolar per tahun untuk layanan air bersih dan sanitasi. Dengan dana sebesar itu, Bank dunia merupakan lembaga penyandang dana multilateral terbesar untuk air dan sanitasi.(Yoga Sukmana / tribunnews.com)